Yang berstatus ibu bekerja coba tunjuk tangan.
Toss ..statusnya
sama kayak saya. Pernahkah teman-teman mengalami perasaan bersalah (guilty feeling) saat meninggalkan anak
yang masih kecil untuk berangkat kerja? Saya yakin semua ibu bekerja sempat
merasakan perasaan ini, walau kadarnya akan berbeda-beda. Secara naluri seorang
Ibu selalu ingin berada di dekat anaknya namun ada beberapa kondisi yang membuat
ibu harus meninggalkan anaknya untuk bekerja. Pengasuhan anak didelegasikan
kepada orang lain. Guilty feeling ini
lumrah dialami oleh para ibu yang bekerja di luar rumah.
Saya juga
mengalaminya. Selama rentang waktu bekerja kurang lebih 15 tahun dengan 3 orang
anak, saya berkali-kali mengalami perasaan bersalah itu. Guilty feeling sangat terasa saat masa cuti melahirkan habis dan
harus segera masuk kantor. Walau ada pengasuh yang menginap di rumah, tetap
saja rasanya gimana gitu meninggalkan mereka seharian. Di kantor bawaannya
kangen mencium bau wangi bayi dan pengen menggendong.
Perasaan bahwa
sebagai ibu tidak bisa maksimal dalam hal mengurus dan mengasuh bayi sering
bermunculan di benak saya. pokoknya nano-nano deh rasanya.Tapi life must go on . Sebagai ibu harus bisa
menjalani kenyataan hidup bahwa menjadi pekerja kantoran harus bersikap
profesional dan juga mampu mengayomi anak-anak di rumah. Ini adalah konsekuensi
yang harus diterima oleh ibu yang memilih untuk bekerja kantoran. Setiap Ibu bekerja
pasti akan mempunyai cerita dan permasalahan yang berbeda-beda dalam menjalani
peran gandanya.