Jumat, 28 Juli 2017

saya dan sahabat

Saya baru merasakan bahwa setelah menjadi istri dan Ibu, urusan perempuan menjadi segambreng banyaknya. Rutinitas mengurus rumah dan anak-anak terkadang menyeret kita ke pusaran waktu yang tidak mengenal dunia lain selain rumah dan anak-anak. Ketika harus beraktivitas keluar rumah entah ke kantor atau urusan lain, yang kepikir juga rumah. Kepikir apakah anak-anak baik-baik saja dengan si mbak asisten? Nanti sebelum pulang mau mampir belanja sayuran apa, nanti malam menu makannya apa, eh tiba-tiba keingat kalau ternyata sorenya ada arisan kompleks. Padahal badan lagi berasa ga enak dan rasanya sampai rumah pengen tidur. Hadew riwueh dewh. Pernah ga ngalamin seperti itu?

Jumat, 21 Juli 2017

Ikhfan: 5 tahun


tanggal 20 Juli kemarin usia Ikhfan genap 5 tahun. Kejutan ulang tahun telah direncanakan Kakak Ikhsan beberapa hari sebelumnya. Saya dan kakak menyiapkan kado sejumlah tiga buah dengan tiga label yang berbeda pula yaitu kado dari bapak, kado dari Ibu dan kado dari kakak. Sebenarnya semua kado itu yang memilih isinya kakak. Saya ikut saja rencana si kakak. Membeli roti tart sehari sebelum ulang tahun dan menyimpannya di kulkas dan membungkusnya dengan tas kresek hitam supaya menyamarkan bentuk ketika adik suatu saat membuka kulkas. Kado juga saya sembunyikan di kamar kakak sampai saatnya tiba.


Ceritanya, si kakak ingin bikin kejutan buat adik di hari ulang tahunnya.
"Biar adik seneng," begitu alasannya.
Saya sih manut saja dengan keinginan kakak. Mas suami malah tidak tahu detail rencana kejutan yang dirancang kakak.

Selasa, 04 Juli 2017

Hidangan Khas Lebaran: Tape Ketan dan Emping Melinjo

Di Yogyakarta ada makanan khas yang hadir pada setiap lebaran. Namanya tape ketan yang dibungkus dengan daun pisang dan dimakan bersama emping melinjo. Saat ini tidak semua keluarga menyajikan makanan tradisional ini. Sewaktu saya kecil, hampir semua rumah di desa pasti menyajikan tape ketan dan emping melinjo sebagai makanan spesial. Berhubung saya tinggal di perumahan, jadi saya menanti-nanti saat Bapak mengajak ujung (silaturahmi) ke tempat saudara-saudaranya di daerah Sleman supaya dapat makan tape ketan dan emping melinjo. Rasa asam manis tape ketan dan rasa pahit emping melinjo berpadu sempurna di lidah saya. Emping melinjo ini berfungsi sebagai sendok untuk makan tape ketan berbungkus daun pisang ini. Tidak cukup satu bungkus tape ketan untuk memuaskan lidah saya.
 Waktu itu, hampir semua rumah menyajikan tape ketan dan emping melinjo, sehingga saya bisa membandingkan rasa tape ketan di rumah yang satu dengan rumah yang lain. Ada tape ketan yang sempurna dalam artian warnanya putih cantik, pulen, tidak berlendir dan rasa asam manisnya sangat pas. Namun ada beberapa tape ketan yang tidak sempurna seperti ketannya nglethis (tidak pulen dan masih berasa seperti beras), warnanya agak merah, terlalu asam dan kurang manis, serta mudah berlendir.