Kamis, 20 Desember 2018

Menjadi Ibu itu "Tidak Boleh Sakit"

Ibu adalah "center of power" di rumah. 

Saat mendapat status menjadi Ibu, maka bersiaplah untuk kuat dan sehat mengurus keluarga. Entah itu Ibu yang full di rumah atau Ibu bekerja karena seorang Ibu adalah manajer rumah tangga tempat kontrol semua kegiatan di rumah. Kita tahu, seorang manajer mempunyai tanggungjawab yang besar, nah kalau manajer rumah tangga  apa yang jadi tanggungjawabnya?

Seorang Ibu mempunyai tanggungjawab untuk mengurus dan melayani suami, anak-anak, anggota keluarga lain dan juga dirinya sendiri. Selain itu Ibu harus bisa memastikan kelancaran operasional di rumah mulai dari mengurus kebersihan rumah, penyediaan kebutuhan logistik rumah, merawat dan memastikan semua anggota keluarga terlayani dengan baik.

Wuih.. tanggungjawab yang tidak ringan bukan? secara fisik butuh stamina yang kuat untuk menjalaninya.

Baca :Menjadi Manajer Rumah Tangga

Pekerjaan di rumah adalah pekerjaan yang tidak pernah berakhir. Contoh kecilnya adalah saat piring dan gelas yang sudah dicuci semua hanya akan bertahan sebentar karena dalam beberapa menit akan ada yang mulai mengambil gelas bersih dan menjadi kotor lagi. Pun urusan baju kotor, akan senasib seperti urusan piring kotor.

Lingkaran pekerjaan yang tak pernah usai dan membutuhkan tenaga untuk mengeksekusinya. Apalagi kalau tidak punya ART, sang Ibu akan menjadi orang pertama yang bangun dan orang yang terakhir tidur di rumah. Betul ga? siapa yang sudah mengalaminya? tunjuk tangan…. Toss sama saya kalau sama hehe...

Lalu apa jadinya kalau si ibu sang manajer rumah tangga jatuh sakit??

Senin, 10 Desember 2018

Pejuang ASI eksklusif untuk irham

Akhir bulan November 2018 ini, Irham genap berusia 6 bulan. Iyes.. akhirnya si anak bayi ini lulus ASI eksklusif. Lega dan puas rasanya bisa memberikan hak bagi Irham untuk mendapatkan ASI. Saya sendiri sebagai ibu juga "bangga" berhasil melewati perjuangan lelahnya menyusui dan memerah ASI. Bukan karena urusan memberikan ASI eksklusif sekarang lagi "trend" dan ramai di media sosal, tapi rasa bahagia dan puas sebagai ibu tidak bias dilukiskan dengan kata-kata.

Saya juga tidak memungkiri bahwa media sosial menjadi salah satu booster untuk bisa memberikan ASI eksklusif. Melihat foto botol-botol ASIP di freezer dan foto wajah bayi yang pipinya menggembul yang wira-wiri di lini masa sekarang jadi sesuatu yang menggelitik hati untuk juga bisa punya stok ASIP yang banyak. Apa saya juga ikutan share foto botol-botol ASIP di medsos? ah, sesekali saya juga share dengan niatan bisa jadi booster ibu-ibu yang menyusui untuk ikut berjuang memberikan ASI bagi bayinya.