Rabu, 16 Maret 2011

refleksi diri

satu bulan terakhir ini saya ikut diklat positive mental model yang diadakan kantor. Semua materi diberikan dalam bahasa inggris. Saya seneng bisa kepilih jadi peserta, maklum saya sadar kalau saya ga fluent bicara dalam bahasa inggris. Jadi lumayan sekalian ngasah kemampuan saya memahami dan berbicara bahasa inggris.

bisa ikut diklat ini, ternyata benar-benar bisa mencerahkan hati dan pikiran saya. Tutornya ok dan materinya ok juga. Materi tentang pemberdayaan diri dan belajar berpikir positif tentang apa pun yang terjadi ternyata membuat kita bisa menjalani hidup dengan ringan dan senang.

Beberapa hal yang bisa saya rangkum dari diklat itu bahwa:
* Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan dengan masalah entah itu di kantor maupun di rumah. Omongan orang tentang sesuatu yang negatif pun tanpa sadar telah mempengaruhi cara berpikir dan bertindak kita. Salah satu contoh yang terjadi pada saya misalnya, urusan datang ke kantor tepat waktu. Doh, rasanya susah. Teman-teman kantor banyak yang datang diatas jam 8 dan secara tidak langsung itu mempengaruhi saya. Saya ikutan datang diatas jam 8 karena tidak ada teguran dari atasan. Padahal itu kan salah, wong aturannya kudu datang sebelum jam 8.
Nah, dengan berpikir yang positif, kita bisa memilah mana hal yang baek dan yang tidak. Pengaruh dari lingkungan dapat sedikit kita kurangi. Nah, sekarang yang saya coba lakukan adalah datang tepat waktu, dan berusaha tidak terpengaruh dengan teman-teman yang datang siang. Ternyata rasanya hati rada enteng karena tidak melanggar aturan hehe...

*tutor saya bilang," very few situations are 100% negative, most of the time, we can find something good in every circumstance, even if we have to be really dilligent about it."
ya, saya sepakat sekali dengan perkataannya. Setiap situasi pasti ada hikmahnya, tinggal bagaimana kita menyikapi situasi yang terjadi itu.
Sekarang saya tidak terlalu "panik" kalau asisten saya di rumah tiba-tiba pamit minta pulang beberapa hari. Seperti minggu lalu, asisten saya minta pulang ke magelang selama 5 hari. Weks..,sebenarnya dah kebayang repotnya gimana "momong" ikhsan karena ikhsan sekolah hanya 3 kali dalam seminggu. Jadi saya harus memikirkan waktu saat ikhsan ga sekolah. Harus gimana??
Mau saya titipin ke eyang kok kasihan, karena pengalaman pas saya titipin ikhsan beberapa hari, eyang sakit karena kecapekan. Alhasil saya kudu kompromi dengan mas. Kalau mas dikantor ga sibuk, ikhsan diajak ngantor dan begitu pula sebaliknya dengan saya. Pas waktu ikhsan bobo siang baru kita titipin ke eyang. Jadi eyang ga gitu capek. Alhamdulillah semua berjalan baek, karena biar bagaimana pun, ikhsan adalah tanggungjawab kami. Biar ga ada asisten di rumah, kami tidak merasa terbebani :)
Semua pasti ada jalan keluarnya.

*ada banyak kata-kata positif yang diberikan tutor saya. Dan ada satu yang mengena di hati saya: "when a person learns, changes will take place in his inner world. Therefore his behavior changes, not because he has to but because he wants to."
Jadi marilah belajar sesuatu yang baik, dan rubahlah diri menjadi lebih baik. Dan semoga keinginan untuk berubah muncul dari dalam hati karena itu akan membuat langkah perubahan kita menjadi lebih ringan dan mudah...

Senin, 07 Maret 2011

ikhsan 3 taon 9 bulan

saya mau review tentang perkembangan ikhsan yang dah lama tidak saya ap det. Ternyata anak yang masuk usia 3 tahun menuju 4 tahun banyak hal-hal yang amazing.
Ikhsan sekarang sudah mulai pinter bikin argumen tentang sesuatu kalau dia dilarang. Adoh, pokoknya jadi sering tepok jidat deh. Kalau orang jawa bilang sih, nih anak mulai ngeyel. Bukan nakal tapi, gimana ya.. susah dibilangin dan pengen bikin aturan sendiri. Kadang jadi gondok sendiri hihi...

Misalnya kayak gini, pas hari senin, saya bilang ke mba-nya yang momong untuk makan siang duluan.
"mbak, makan dulu, ibu puasa kok!"
"ho o mba, maem dulu aku juga puasa." ikhsan menimpali. "puasa kan berarti aku ga makan dan ga minum."
Trus nih anak ga mau makan dan minum lho. Weh lha, katanya mau sama kayak ibu.

pernah juga, pas hari sabtu saya pengennya molor alias bangun agak siangan. Habis sholat subuh saya tidur lagi. Eh, ga dinyana jam 6 pagi saya dibangunin ikhsan.
"Ibu, ini sudah pagi. Ayok bangun. Ga boleh tidur!"
doh, gayanya sudah kayak orang gede yang mbangunin anak kecil dewh. :( Dan, rencana tidur molor gagal total, karena ikhsan tidak akan berhenti mbangunin saya sebelum saya bangkit dari kasur.

ada lagi,
"ibu, aku kebelet pipis!" kata ikhsan sambil megang celana
"ya udah cepet ke kamar mandi," saya tarik tangannya menuju kamar mandi.
"eh, aku mau cari pesawatku dulu," ikhsan melepaskan tangannya.
"WEh, ayok ntar keburu ngompol."
"enggak jadi pipis ah..,"sambil ngeloyor pergi.
Selang beberapa menit, ada teriakan ikhsan.
"Ibu aku pipis," daaa..aan dia pipis di celana.
Duh, gondok banget saya.

Sekarang juga dah mulai kompakan sama bapakna. Kadang kompak ngerjain saya.
Pernah suatu ketika, bapakna pengen es krm, eh yang dikomporin anaknya. Lha, ikhsannya jadi nge-rengek ke saya. Pas saya bilang ndak boleh, eh ternyata si bapakna yang kepengen. Ya sudahlah, biasanya saya tak kuasa kalau dah dikeroyok 2 jagoan itu.

Pokoknya ikhsan pengen diperlakukan sama kayak orang-orang di sekitarnya. Kalau yang lainnya makan pake sambel, eh dianya juga maunya pake sambel.
Bapakna nyetir, pasti minta duduk di depan sambil pura-pura nyetir.
Bapakna pegang gitar, dianya juga ikutan.
Bapakna buka laptop, ikutan juga..
wes, ikhsan sekarang lagi jadi anak bapak...