Kamis, 23 September 2010

pensiun

pernah suatu saat saya ngobrol berdua dengan mas. Ngomongin anak, kerjaan dan kehidupan kita. Eh, sampai ke bahasan bagaimana kalau kita semakin bertambah tua dan pensiun dari kerjaan.
"besok kalau kita pensiun, kita gimana ya mas?"
"paling, ikhsan dah jadi manten. Punya rumah dewe. Adiknya ikhsan juga begitu"
"lha di rumah tinggal kita berdua lagi? terus kegiatan kita ngapain?"
"kita jadi petani aja jeng. Kita beli sawah deket rumah dan tiap pagi kita berjalan bersama ke sawah. Nggarap sawah..."
"weks, jadi petani mas?" saya kurang percaya.
"yakin deh, pasti seru... Jeng belum pernah to nggarap sawah?"
saya menggeleng pelan. Setelah saya pikir-pikir, mungkin seru juga. Bisa berjalan ke sawah bareng mas dan bisa gandengan tangan pulak.
"iya deh,jeng setuju..."
dan kami pun terbahak bersama. Umur baru 30an sudah membahas pensiun xixixi...

so, teman-teman jangan kaget kalau besok2 lewat dekat rumah saya dan lihat kami lagi tuyuk-tuyuk nggarap sawah hehe... :)

untuk Dija



23 september 2010 dija melewati 6 bulan pertamanya

disaat tangisannya menyapa dunia
tak ada bunda di sisinya
disaat matanya mencoba melihat dunia
tak ada bisikan bunda yang menceritakan indahnya dunia

disaat hujan turun membasahi bumi
tak ada dekapan bunda untuk menghangatkan tubuhnya
pun disaat pelangi datang setelahnya
tak ada bunda yang bisa menemani menyaksikan warna warninya

tapi dija,
engkau tak kan sendiri menjalani hidup
ada begitu banyak orang di dekatmu
yang akan membimbing langkahmu
menapaki kehidupan ini
yang akan menemanimu tertawa
yang akan memelukmu jika engkau menangis

selamat ulang bulan dija...

Rabu, 22 September 2010

panggilan sayang

dulu jaman belum menikah saya pengen banget kalau besok punya anak dipanggil dengan sebutan mama. Seneng aja.. Nah pas keponakan saya pertama lahir, saya langsung minta dipanggil dengan sebutan mama entik, padahal harusnya kan tante entik. Ah, dasar dah kebelet dipanggil mama hehe..., untungnya kakak saya ok-ok aja dengan panggilan itu. Anaknya langsung dibiasakan memanggil saya dengan mama entik.

waktu hamil ikhsan, saya mengungkapkan keinginan saya sama mas kalau besok pengen dipanggil mama. Eh, ya ternyata si mas kurang sreg dengan panggilan mama. Si mas pengen kita dipanggil dengan bapak-ibu. Katanya lebih enak di hati dan karena kita orang jawa, kayaknya lebih njawani kalau anak-anak manggil kita dengan bapak-ibu. Akhirnya saya manut aja..

ternyata sekarang saya lebih nyaman kalau ikhsan memanggil saya."ibu.." dan memanggil mas dengan,"bapak.."
Tapi saya tetep memanggil mas dengan mas (panggilan sejak dulu sebelum kita menikah) dan mas tetep memanggil saya dengan jeng. Ga berubah..
Terkadang ada protes dari ikhsan," kok tadi ibu bilang mas?" ketika mendengar saya memanggil bapakna.
Dan saya pun harus menjelaskan," iya le,kalau ibu manggil bapak mas, kalau ikhsan manggilnya bapak."
Ikhsan pun manggut-manggut. Tapi kadang ikhsan juga iseng ikut-ikutan saya manggil bapakna dengan," mas sigit..."
Kalau denger itu saya dan mas cuma bisa ketawa bareng, hehe...

Kamis, 16 September 2010

cerita lebaran 2010

sebelumnya kami sekeluarga mengucapkan......


lebaran tahun ini seperti lebaran tahun-tahun yang lalu diisi dengan wira-wiri-nya kami dari rumah eyang di condongcatur dan rumah mbah kakung di bantul. Sejak resmi menikah tepatnya 5 tahun yang lalu, acara lebaran saya dipenuhi dengan acara sawalan trah keluarga dari pihak saya dan dari pihak mas sejak hari pertama sampai hari ketiga. Hari-hari sisanya buat silaturahmi ke tetangga dan saudara yang lain.

malam takbir kami sudah meluncur menuju rumah mbah kakung di bantul. Kebetulan lebaran tahun ini hanya kami saja yang datang menginap sejak malam takbir. Anak-anak mbah kakung yang lain datang di hari kedua dan ketiga. Jadi lumayan-lah ikhsan bisa menambah keramaian rumah mbah kakung dan mbah putri di bantul.
Pagi harinya, ikhsan bisa bangun pagi dan ga rewel disiapkan buat ikut sholay ied di masjid. Dengan baju koko baru ikhsan dengan riang ikut berjalan bersama kami dan mbah kakung-putri. Sesampainya di masjid, ikhsan juga ga ribut dan langsung memilih sholat dengan mas di barisan shaf laki-laki. Ikut sholat dengan khidmad dan tidak rame. Selesai sholat baru ikhsan berlari mencari saya di bagian shaf putri.

malam harinya saya dah meluncur menjemput mba ratna (kakak saya dari solo yang lebaran di rumah mertuanya di bantul juga) menuju rumah eyang di condongcatur. Hari kedua lebaran jadwal kami adalah sawalan trah keluarga sontodiryo dari jalurnya eyang. Ikhsan sudah girang banget bakalan ketemu naufal dan hayyun, anak-anak mba ratna. Mereka sebaya, Naufal (7 th) dan Hayyun (2,5 th). Jadi klop lah mereka.
Sampai di rumah eyang, kakak dan adik saya dari semarang sudah ngumpul. Dan rumah eyang yang biasanya sepi sekarang jadi rame banget denga formasi komplit, 4 orang anak, 2 menantu dan 3 cucu laki-laki.

hari ketiga, kami sudah harus ke bantul lagi untuk acara sawalan trah ahmad sobari dari jalur mbah putri. Anggotanya sudah banyak banget dan ada beberapa wajah yang saya tidak mengenali. Maklum sejak jadi istrinya mas, saya jarang ketemu dengan keluarga besarnya. Hanya pas acara sawalan gini bisa ketemu, itu juga ga bisa ngapalin semuanya karena hampir 100an orang lebih.

hari keempat, saya dan mas tepar. Capek berat. Saya masuk angin dan tekanan darah drop. Alhasil seharian kami hanya tiduran di rumah eyang. Ga kemana-mana..

hari kelima, saya sudah harus ngantor dan ada acara sawalan seluruh keluarga besar kantor. Berhubung asisten masih mudik, jadi ikhsan saya ajak ikut sawalan di kantor. Kami dapet tempat duduk di bagian depan. Nah pas saat ustad yang akan mengisi pengajian sawalan berdiri memegang mic, kontan ikhsan langsung bertanya," ibu.. itu orangnya mau nyanyi ya? kok bawa mic?"
weks.. rada malu juga nih, abis ikhsan tanyanya sambil teriak. Sampai deretan tamu undangan di depan pada menolehke arah ikhsan.
"sstt.. enggak itu mau kasih pengajiab," kata saya pelan.
Setelah itu ikhsan mau diem dan rada anteng. Selanjutnya pas tamu undangan dan kepala kantor diberi gelas aer putih di depan meja masing-masing, eh ikhsan teriak lagi," ibu... aku mau mimik putih itu!"
weh, saya langsung ngajak ikhsan keluar ruangan... hehe..