Kamis, 16 September 2010

cerita lebaran 2010

sebelumnya kami sekeluarga mengucapkan......


lebaran tahun ini seperti lebaran tahun-tahun yang lalu diisi dengan wira-wiri-nya kami dari rumah eyang di condongcatur dan rumah mbah kakung di bantul. Sejak resmi menikah tepatnya 5 tahun yang lalu, acara lebaran saya dipenuhi dengan acara sawalan trah keluarga dari pihak saya dan dari pihak mas sejak hari pertama sampai hari ketiga. Hari-hari sisanya buat silaturahmi ke tetangga dan saudara yang lain.

malam takbir kami sudah meluncur menuju rumah mbah kakung di bantul. Kebetulan lebaran tahun ini hanya kami saja yang datang menginap sejak malam takbir. Anak-anak mbah kakung yang lain datang di hari kedua dan ketiga. Jadi lumayan-lah ikhsan bisa menambah keramaian rumah mbah kakung dan mbah putri di bantul.
Pagi harinya, ikhsan bisa bangun pagi dan ga rewel disiapkan buat ikut sholay ied di masjid. Dengan baju koko baru ikhsan dengan riang ikut berjalan bersama kami dan mbah kakung-putri. Sesampainya di masjid, ikhsan juga ga ribut dan langsung memilih sholat dengan mas di barisan shaf laki-laki. Ikut sholat dengan khidmad dan tidak rame. Selesai sholat baru ikhsan berlari mencari saya di bagian shaf putri.

malam harinya saya dah meluncur menjemput mba ratna (kakak saya dari solo yang lebaran di rumah mertuanya di bantul juga) menuju rumah eyang di condongcatur. Hari kedua lebaran jadwal kami adalah sawalan trah keluarga sontodiryo dari jalurnya eyang. Ikhsan sudah girang banget bakalan ketemu naufal dan hayyun, anak-anak mba ratna. Mereka sebaya, Naufal (7 th) dan Hayyun (2,5 th). Jadi klop lah mereka.
Sampai di rumah eyang, kakak dan adik saya dari semarang sudah ngumpul. Dan rumah eyang yang biasanya sepi sekarang jadi rame banget denga formasi komplit, 4 orang anak, 2 menantu dan 3 cucu laki-laki.

hari ketiga, kami sudah harus ke bantul lagi untuk acara sawalan trah ahmad sobari dari jalur mbah putri. Anggotanya sudah banyak banget dan ada beberapa wajah yang saya tidak mengenali. Maklum sejak jadi istrinya mas, saya jarang ketemu dengan keluarga besarnya. Hanya pas acara sawalan gini bisa ketemu, itu juga ga bisa ngapalin semuanya karena hampir 100an orang lebih.

hari keempat, saya dan mas tepar. Capek berat. Saya masuk angin dan tekanan darah drop. Alhasil seharian kami hanya tiduran di rumah eyang. Ga kemana-mana..

hari kelima, saya sudah harus ngantor dan ada acara sawalan seluruh keluarga besar kantor. Berhubung asisten masih mudik, jadi ikhsan saya ajak ikut sawalan di kantor. Kami dapet tempat duduk di bagian depan. Nah pas saat ustad yang akan mengisi pengajian sawalan berdiri memegang mic, kontan ikhsan langsung bertanya," ibu.. itu orangnya mau nyanyi ya? kok bawa mic?"
weks.. rada malu juga nih, abis ikhsan tanyanya sambil teriak. Sampai deretan tamu undangan di depan pada menolehke arah ikhsan.
"sstt.. enggak itu mau kasih pengajiab," kata saya pelan.
Setelah itu ikhsan mau diem dan rada anteng. Selanjutnya pas tamu undangan dan kepala kantor diberi gelas aer putih di depan meja masing-masing, eh ikhsan teriak lagi," ibu... aku mau mimik putih itu!"
weh, saya langsung ngajak ikhsan keluar ruangan... hehe..

7 komentar:

Percik Keluarga mengatakan...

sikap anak-anak memang tak terduga ya... karena itulah, orang sekeliling pun pasti memahami. Namanya juga anak-anak, ya gak bu? ^-^

Fitri3boys mengatakan...

met lebran ya bu, maaf lahir batin..padat acara lebarannya ya......

Motik mengatakan...

selamat idul fitri mbak entik sekeluarga... maaf lahir dn batin ya mbak :)

dina mengatakan...

Kunjungan perdana, salam kenal :), Selamat idul fitri mohon maaf lahir bathin ya

Bunda Farras mengatakan...

met idul fitri mbak .. mohon maaf lahir & bathin .. senang ya mbak bisa bertemu dengan sanak saudara ..

entik mengatakan...

@ all: maaf lahir bateen juga ya...

Isma Kazee mengatakan...

gimana buk, sudah sehat kan, nggak tepar lagi ... met lebaran ya, biar telat nggak papa hehe. mohon maaf lahir batin ;-)