Kamis, 05 Juni 2014

senyum bertiga

mbak ratna-mbak rahma-saya

Mba ratna, mbak rakhma dan saya adalah kakak beradik. Usia kami hanya terpaut 2 tahun saja.   Semenjak kecil, ibu kami sering memakaikan kami baju kembaran. Jadi kami sering terlihat seperti anak kembar tiga.

Saat pernikahaan adik laki-laki kami di tahun 2010 yang lalu, merupakan moment kami untuk bertemu dan memakai baju kembaran seperti saat kami kecil dulu. Walau terpisah jarak dan waktu karena kami tinggal di kota yang berbeda, tapi senyum kami membuktikan bahwa hati kami selalu dekat.
 

Foto ini diikutsertakan dalam Lomba Blog CIMONERS


Jumat, 30 Mei 2014

sore di alun-alun kidul yogya

hari minggu sore yang lalu kami menghabiskan sore di alun-alun kidul yogyakarta.Yogyakarta mempunyai 2 alun-alun. Satu ada di depan keraton Yogyakarta yang sering disebut alun-alun lor (utara) dan yang satu ada di belakang Keraton yang disebut alun-alun kidul (selatan).

di alun-alun kidul ada dua pohon beringin besar. banyak orang yang mencoba masangin atau berjalan masuk di antara dua pohon beringin itu dengan mata tertutup.
Caranya sangat sederhana yaitu kita menutup mata lalu berjalan lurus sekitar 20an meter dari depan Sasono Hinggil menuju tengah-tengah pohon beringin. Sepertinya mudah, tetapi tidak semua orang yang mencobanya berhasil melewati dua pohon beringin di alun-alun kidul ini karena tentu saja berjalan tanpa melihat pasti jauh lebih sulit bila mata tidak tertutup.
Menurut mitos, hanya orang yang bersih hatinya saja yang bisa melewatinya.Kalau dalam pengertian luas, permainan masangin ini menyampaikan pesan bahwa untuk mencapai apa yang diinginkan kita harus berusaha keras dan tetap menjaga kebersihan hati. Untuk mencoba permainan ini kita bisa menyewa penutup mata seharga 5 ribu rupiah.

Selain permainan masangin. di alun-alun kidul banyak penjual mainan buat anak-anak kayak layang-layang, gelembung sabun bahkan anak ayam warna-warni.
yang seru lagi, ketika hari mulai gelap akan banyak odong-odong yang bisa dikayuh dengan hiasan lampu warna-warni yang disewakan. Cukup dengan 30 ribu rupiah, kita bisa menyewa odong-odong dan mengayuhnya mengelilingi alun-alun kidul. Setelah lelah mengayuh, bisa dicoba minum ronde sambil duduk lesehan dan menikmati malam di alun-alun kidul.

Nah, di alun-alun kidul, Ikhsan dan mas mencoba bermain layang-layang dan gelembung sabun. Sementara ikhfan lebih senang melihat penjual anak-anak ayam yang berwarna-warni sambil berlarian ke sana ke mari.

mari dilihat foto-foto kami ketika di sana...

sibuk megang anak ayam yang berwarna-warni

Jumat, 16 Mei 2014

cerita siemen pertama-ku

sekarang kemana pun pergi, setiap orang pasti bawa hape. Tidak hanya satu tapi terkadang dua masih ditambah gadget lain seperti tablet maupun netbook. Saya teringat 12 tahun yang lalu ketika saya belum punya ponsel. Waktu itu rasanya santai aja ga punya hape. Ga sms atau telpon lewat hape belum merupakan sesuatu yang aneh. Nah kalo sekarang, hape tertinggal di rumah aja sudah bingung banget, kayak separuh hidup ga kebawa ajah ;)

Pengalaman saya punya hape pertama, waktu awal jadi pegawai kantoran. Ada orang yang berbaik hati mau memberi saya hape bermerek siemen C35. Alasannya biar mudah menghubungi saya sewaktu-waktu kalau kangen. Aih, tapi waktu itu saya masih sok gengsi menolak pemberian hape dari cowok ganteng yang sekarang jadi bapakna anak-anak. Heran dewh dulu kok gengsinya tinggi banget nolak pemberian hape gratisan...akhirnya si siemen c35 tidak jadi milik saya. Ketika dulu mas menanyakan alasan saya menolak hape pemberiannya, alasan saya sederhana, saya belum membutuhkan hape untuk saat itu. (alasan yang sok anti perkembangan teknologi banget dewh...)

Sampai sekarang saya masih sering geli sendiri dengan kejadian penolakan hape itu hehe....

si siemen C35 yang tidak jadi milik saya karena sok gengsi ;(
gambar diambil dari http://www.handsetdetection.com

Senin, 05 Mei 2014

makan mie aceh

Dua minggu ini saya penasaran banget makan yang namanya mie aceh. Itu karena selama 2 minggu terakhir ini, mas dua kali bolak-balik tugas ke aceh. Setiap kali saya telpon, mas selalu cerita seringkali diajak makan mie aceh.
Akhirnya minggu kemarin kesampaian juga saya makan mie aceh berdua mas karena kebetulan sekarang di djogja warung makan masakan khas aceh mulai banyak.

Mencari waktu pergi berdua saja sekarang agak repot karena kakak ikhsan pasti merengek ikut kalau tahu ibu-bapaknya mau pergi. Nah, sabtu kemaren kita sengaja nunggu anak-anak pada tidur siang. Jam setengah 3-an sore akhirnya kakak adik pada tidur siang bareng. Da..aan sukses dewh kita jalan keluar ;) sekaligus ngicipin mie aceh.
Pertama kali yang dituju addalah galeria mall., jarang bisa nge-mall berduaan hehe..., Puas nge-mall, kita mampir di warung makan masakan khas aceh pidie di daerah sagan sebelah utara galeria.

 ini dia mie goreng aceh pesanan saya

 mari makan..;)

Kalau menurut saya rasa mie aceh, memang agak berbeda dengan mie godog jawa, mie goreng surabaya atau pun indomie ;) Ada taburan kacang goreng dan acar segar plus kerupuk.
Saya  dan mas pesan mie goreng aceh telor dadar tanpa cabe, maklum perut kami sangat tidak bersahabat dengan pedasnya cabe. Mas memilih jus timun untuk menemani mie goreng-nya. Kalau saya sih lebih seneng jus jambu.

Sebagai oleh-oleh buat kakak-adik di rumah, saya pesan mie rebusnya. Eh, sampai rumah ternyata mereka sudah pada makan, mie rebusnya jadi jatahnya eyang. Komentar eyang, cita rasa mie rebus-nya cocok banget sama lidah eyang.

sii..ip dewh besok kapan-kapan bareng-bareng krucils dan eyang nyobain lagi makan mie aceh dan menu masakan aceh lainnya. Hayo...siapa mau gabung? ;)

Kamis, 03 April 2014

kumpul-kumpul keluarga

tanggal 30 maret kemarin, kami diundang eyang untuk kumpul di rumah eyang di condongcatur. Ceritanya eyang pengen nraktir semua anak cucunya. Mbak ratna -kakak saya- yang di solo dateng bareng kedua jagoannya (naufal & fariz) minus suaminya yang lagi ngajar di wonogiri, Mba mah - kakak saya- dari semarang datang sendirian dan kelik -adik saya- dari semarang datang bareng istrinya (tante tatik) minus si kecil lesya yang rada capek jadi ditinggal di rumah biyungnya di magelang.
Saya datang bareng 2 krucil saya (ikhsan & ikhfan) minus mas yang lagi tugas di aceh.

Eyang ngajak makan di Boyong Resto di daerah Pakem. Disana udaranya adem karena udah deket dengan kaliurang. Kita memilih makan di gubug dan duduk lesehan sambil melihat ikan-ikan nilai yang guede-gede di bawah gubug. Kebetulan hari itu hari minggu jadi ada live musicnya. ada kelompok band yang bernyanyi lagu-lagu slow rock tempo dulu. Pengunjung juga boleh request lagu.
Ikhsan-ikhfan seneng banget liat performance band-nya. Ikhfan langsung joged-joged setiap kali band-nya mulai bernyanyi. Keren dewh.. apalagi suara sound sistem-nya bagus jadi makin tambah keren ndengernya.

Menu-menu andalannya adalah aneka ikan bakar atau goreng. Hmmm...lumayan yummy.. Anak-anak pada habis banyak makannya.

Jadi, saya pajang aja foto-foto pas kita makan-makan kemaren ya....

ini dia, si eyang yang nraktir kita ..., makacih eyang

sebelum makan, pose dulu

ikan-ikan yang berenang di bawah gubug

menu makan yang kita pesan

fariz & ikhsan - dua jagoan cucu eyang yang kompak pake baju kembar-

ini dia ikhfan -cucu eyang yang paling muda umurnya-

ikhfan maunya makan dan minum terus hehe...

saya -tante tatik -mba ratna- mba mah
cisss....senyum bareng

sebelum pulang, pose lagi...

sekali lagi, terimakasih buat eyang yang sudah nraktir kami semua... besok-besok lagi ya eyang....
walau tidak semua datang, tapi sungguh kebersamaan yang sebentar itu sudah cukup me-refresh semuanya. Keep in touch ya...adik kakak dan ponakan-ponakan saya..




Jumat, 28 Februari 2014

I want to be a wonderful wife

kebetulan ada GA-nya mba ida tentang " wonderful wife", jadi pengan nulis tentang istri yang versi saya. Jadi postingan kali ini tentang pengalaman saya yang sudah 8 tahun 6 bulan menyandang status sebagai seorang istri.

Sebelum menikah, saya tidak punya gambaran bagaimana menjadi seorang istri  yang baik itu. Membayangkan mengurus suami, beradaptasi dengan keluarga besar suami, dan mengatur kehidupan rumah tangga sendiri saja rasanya sudah gimana gitu.

Setelah berpikir panjang dan menyiapkan mental, akhirnya saya menikah di umur 25 tahun lebih 6 bulan. Ternyata kalau membayangkan bagaimana menjadi istri yang solikhah itu sulit, akan lebih mudah kalau kita mencoba menjalaninya dan belajar untuk menjadi yang solikhah buat suami.

Saya menyadari selama 8 tahun ini, saya masih belajar untuk mencoba menjadi istri yang terbaik untuk mas.
kadang mood untuk selalu menjaga sikap yang baik dan manis di depan mas juga naik turun (#maaf ya mas.., hehe ngaku).
Tapi ternyata sungguh, pengalaman selama ini mengasah saya untuk memperbaiki diri. Saya ingat kata-kata mario teguh, kalau kita ingin suami kita sesuai dengan idealita kita maka mulailah menjadikan diri kita sebagai istri yang ideal untuk suami kita. Sangat adil bukan?

Senin, 03 Februari 2014

puisi ikhsan

 beberapa waktu yang lalu saya menemani kk ikhsan belajar pelajaran bahasa indonesia. Saya menemukan ada materi puisi di akhir setiap bab. Kemudian saya iseng-iseng meminta kk ikhsan untuk menulis puisi sendiri. Saya coba memberi contoh puisi yang saya tulis. Kk ikhsan mengangguk tanda mau. Tapi dia terdiam lama trus bertanya,
"nulis puisinya tentang apa bu?"
"apa saja. Bebas. Pokonya tulis apa yang ada di pikiran kk," jawab saya.
"yoh...aku mikir dulu," jawab kk ikhsan sambil terdiam beberapa saat.

dan ini dua puisi yang ditulis sekaligus. Lucu dan lugu khas alam pikiran anak-anak.