Morning
sickness biasanya datang di trimester pertama kehamilan. Pada umumnya ibu
hamil ketika mengalami morning sickness akan
mual dan muntah 1-2 kali sehari. Jika ibu hamil mengalami mual dan muntah lebih
dari 10 kali dalam sehari patut diwaspadai dia mengalami hyperemesis gravidarum
Apa itu hyperemesis gravidarum?
Saya mengenal istilah hyperemesis gravidarum ketika hamil
pertama kali di tahun 2006. Hyperemesis gravidarum merupakan sindrom
morning sickness yang hebat. Ini
terjadi karena faktor hormonal kehamilan. Jadi perempuan yang mengalaminya akan
muntah-muntah hebat setidaknya 10 kali dalam sehari. Hal ini beresiko dehidrasi
pada ibu hamil dan kurangnya asupan gizi bagi janin yang bisa beresiko
mengganggu pertumbuhan janin. Jadi ibu hamil
yang mual dan muntah hebat di trimester pertama harus aware adanya kemungkinan terserang
sindrom ini. Jangan anggap remeh karena bisa fatal akibatnya.
Saya mengalami hyperemesis gravidarum di dua kehamilan (tahun 2006 dan 2011). Dokter kandungan tidak memberi tahu
tentang kemungkinan saya terserang hyperemesis
gravidarum. Mual dan muntah yang menyerang dianggap wajar terjadi pada
ibu hamil di trimester pertama, tapi kondisi saya sebenarnya termasuk kategori
tidak wajar karena muntah terjadi lebih dari 10 kali dalam sehari. Dokter hanya
memberi saya obat anti mual dan menyarankan untuk tetap makan. Dikarenakan
pengetahuan tentang hyperemesis
gravidarum pada waktu itu kurang, sehingga saya sempat bedrest dua kali di setiap kehamilan karena dampak dari hyperemesis gravidarum.
Dalam sehari saya bisa muntah
sampai 10 kali. Pencetus muntah sebenarnya hal yang sepele seperti mencium bau masakan yang sedang dimasak di
dapur atau ketika tercium keringat suami. Tanpa hitungan detik, saya pasti
langsung muntah-muntah. Hadew...
Urusan mual dan muntah ini, bagi
saya adalah masa yang berat. Karena pencetus mual dan muntah saya adalah
sesuatu yang susah dihindari.
Mual dan muntah hebat yang saya
alami ini berlangsung selama trimester pertama. Alhasil saya mengalami
dehidrasi karena tidak ada asupan makanan yang masuk. Setiap kali saya minum
atau makan selang 5-10 menit kemudian saya akan muntah sampai perut terasa kosong.
Dan setelah muntah, badan saya rasanya lemas dan saya hanya mampu berbaring di
kasur seperti orang sakit.
Melihat kondisi saya yang
mengkhawatirkan, mas suami membawa saya ke klinik dekat rumah. Sampai di sana
saya disarankan untuk opname dan diinfus karena terindikasi kurang cairan. Saya
diinfus dan diberi obat anti mual lewat infus. Keluarga besar saya tentu saja
heran dengan kondisi saya, wong ngidam
saja kok sampai opname karena dehidrasi. Bagi orang-orang, kalau ada perempuan
hamil kemudian mual dan muntah itu biasa. Setiap perempuan hamil juga
mengalaminya. Kesannya saya itu manja karena tidak mau makan/minum karena mual
dan muntah.
Dokter sampai tiga kali mengganti
jenis obat anti mual untuk saya, tapi semuanya tidak efektif meredakan mual dan
muntah saya. Saya tetap saja mual dan muntah parah di trimester pertama
kehamilan. Saya masih mengalami mual dan muntah pada trimester ketiga saat
perut sudah membuncit. Doohh..rasanya ga enak banget harus muntah dengan
kondisi perut besar.
Saat hamil ikhsan (2006) di trimester
ketiga saya juga harus bedrest di rumah sakit karena ada gerakan janin yang
begitu hebat sehingga saya kesakitan padahal tidak terjadi kontraksi. Setelah
ditelusur ternyata saya kekurangan asupan gula untuk janin. Maklum saja, saya
mengurangi porsi makan nasi karena membuat saya mual dan muntah. Ternyata janin
di perut “protes”.
bedrest kala ikhfan ada di usia kehamilan 8 bulan (th.2011) |
Ketika hamil ikhfan (2011) di trimester
ketiga saya juga harus bedrest di RS karena detak jantung janin tidak
beraturan. Kadang hilang selama 5 detik kemudia berdetak lagi. Setelah
diobservasi ternyata janin kekurangan oksigen akibat saya kurang minum air
putih. Saya menghindari minum air putih karena akan memicu mual dan muntah,
tapi ternyata berakibat buruk bagi janin.
Apa yang harus dilakukan ketika terserang hyperemesis gravidarum?
Saat dinyatakan positif hamil, jumlah serangan mual dan
muntah dalam sehari harus diobservasi. Kalau hanya terjadi 2-3 kali muntah
dalam sehari, itu masih dalam kategori wajar karena makanan yang keluar bersama
muntah tidak banyak.
Yang perlu diwaspadai adlah ketika muntah terjadi lebih dari
10 kali dalam sehari, kemungkinan ibu hamil terserang hyperemesis gravidarum. Ketika serangan
ini datang, dapat dipastikan ibu hamil tidak berselera untuk makan dan minum.
Biasanya jika dipaksa makan/minum, dalam hitungan menit akan muntah.
Nah, ini ada beberapa tips dari
saya jika terserang hyperemesis
gravidarum:
1. Minta dukungan suami dan keluarga
Dukungan
suami dan keluarga sangat dibutuhkan saat melewati masa-masa berat di trimester
pertama. Ketika muntah dan ada suami di samping kita, hati rasanya lebih
tenang. Pun adanya pengertian dari suami/keluarga ketika kita terpaksa harus
berbaring di kasur dan tidak bisa melakukan aktivitas untuk keluarga seperti
menyiapkan makanan, beberes rumah dan sebagainya mereka bersedia menggantikan
tugas kita.
Tidak
dicap manja atau lebay saat mual dan
muntah itu sesuatu banget lho. Karena mau tidak mau masa mual dan muntah ini
harus dilewati sendiri, bahkan obat anti mual pun tidak efektif bekerja. Supaya
masa itu tidak terlalu berat untuk dilewati, dukungan suami dan keluarga sangat
diperlukan.
2. Makan/minum yang diinginkan
Biasanya
saat mual menyerang, di pikiran ibu hamil tiba-tiba terbersit keinginan untuk
makan sesuatu. Terkadang makanan itu susah diperoleh dan hanya mau kalau yang
mencarikan adalah suami. Orang Jawa bilang itu “ngidam”. Ketika makanan yang
diinginkan dimakan biasanya rasa mual akan berkurang dan bisa bertahan agak
lama di perut sampai rasa mual berikutnya datang dan berakhir dengan muntah.
Tapi setidaknya ada jeda waktu untuk tidak muntah sehingga tubuh sempat
menyerap makanan yang masuk itu.
Saya
sempat ingin makan rambutan ketika tidak musimnya. Hua..mas suami sampai
pontang-panting nyari rambutan buat saya. Kalau makan rambutan jeda waktu saya
untuk tidak muntah bisa sampai 1 jam. Lumayan lama juga, jadi mas suami
berusaha banget untuk mendapatkan buah rambutan demi melihat saya tidak muntah.
3. Perbanyak minum madu/sari kurma
Karena
saat serangan mual dan muntah datang, susah sekali memasukkan makanan ke dalam
mulut, saya menyarankan minum madu atau sari kurma. Madu atau sari kurma
terbukti efektif buat saya. Di trimester pertama walau saya jarang sekali makan
nasi dan hanya minum sari kurma, perkembangan berat janin selalu normal.
4. Makan biskuit/es krim
Makan
biskuit dan es krim lumayan mengurangi frekuensi mual dan muntah saya. Ya,
lumayan biskuit dan es krim bisa bertahan 1-2 jam di perut sebelum akhirnya
muntah.
Nah, bagi temen-temen yang mungkin mengalami hyperemesis gravidarum bisa mencoba tips
dari saya. Satu yang harus diingat bahwa kekuataan untuk melewatinya adalah
niat dan semangat yang kuat serta pikiran positif. Harus kuat melawan rasa mual
dengan terus mencoba untuk minum/makan walau akhirnya muntah lagi.
Karena tidak semua ibu hamil
mengalaminya, mungkin hanya sekitar 2% dari seribu ibu hamil yang mengalaminya,
maka perjuangan ibu hamil dengan hyperemesis
gravidarum membutuhkan banyak dukungan dari suami dan keluarga supaya masa
kehamilan dapat berjalan dengan lancar dan janin berkembang secara normal.
jadi pak suami, dukunglah istrinya yang sedang hamil supaya bisa happy menjalani kehamilan.
ikhfan 6 bulan (2012) |
sharing ttg pengalaman Hyperemesis Gravidarum di lensa indonesia siang RTV 18 Sept.2017 |
11 komentar:
Sahabatku lagi hamil dan juga menglami mual-mual juga mba. Smoga ibu ibu hamil sehat sehat ya mba. Terima kasih sudah berbagi pengalaman
pas hamil kedua, saya rajin muntah2, ngga kayak pas hamil pertama. tapi ngga sampe 10x sih, alhamdulillah. duh, semoga semua ibu hamil sehat lancar sampai persalinan!
waah, mbak segitu parahnya, hingga lebih dari sepuluh kali muntah dalam sehari
saat ini saya hamil anak ke empat,
di hamil anak pertama tahun 2007,saya mengalami mual dan muntah, namun tidak separah yang mbak ceritakan, namun saat usia kandungan 7 bulan sya dirawat karena kontraksi dini, alhamdulilah saat itu tidak ada pembukaan, jadi dokter memberikan obat anti kontraksi,
hamil ketiga, keempat hanya mual, dan hamil sekarang usia kandungan masih 12 minggu (trrmester 1) saya hanya mual, tapi belum ada muntah, dan tetap harus makan, karena saya ada maag, mual danpusing yangsaya rasakan saja sungguh menyiksa apalagi di barengi dengan muntah..
setiap orang beda beda pengalamannya
ada temanku yang begini, mbak. sampai usia kandungan 4 bulan nggak bisa makan trus opname. ternyata ada namanya ya gejalanya ini
@alida:mual dan muntah memang normal dialami ibu hamil di trimester pertama karena itu hormonal. Yang perlu dilakukan adalah menjaga kondisi supaya tidak terjadi dehidrasi.
@Putu Ayu; kayaknya hamil dengan sensasi mual muntah adalah pengalaman yang tidak bakal terlupakan ;)
@Rahayu: semoga kehamilannya lancar dan sehat sampai persalinan ya..
@antung: wa... bisa jadi temenmu itu kena sindrom hyperemesis gravidarum
samaan ma kate middleton ya..
duh kebayang rempongnya ya dua kehamilan begitu terus..
tapi ngangenin khan??? he he he
waaah kereen, mama entik masuk Tivi !!!!
Ya ampun, untung udah berlalu ya... Makasih sharingnya :)
Posting Komentar