Beberapa hari yang lalu, pekerjaan di kantor lumayan banyak. Saya dikejar deadline penelitian yang harus selesai awal desember ini ditambah pekerjaan rutin kantor. Mas juga lagi ditimbun banyak kerjaan dikantor, jadi jarang di rumah. Nah, waktu itu saya sampai rumah sudah jam 5an sore. Rasanya dah tepar dan pengen tidur. Tapi seperti biasa ikhsan selalu menunggu-nunggu kedatangan saya dari kantor. Maklumlah seharian ga ketemu, jadi anaknya kangen (ibuna juga ding hihi...)
Kalau saya pulang, saya sudah ditodong untuk menemani ikhsan mainan pesawat dan mobil-mobilan. Ga peduli saya belum membasuh tangan dan ganti baju, pokoknya nemenin mainan sambil nyuapin dia makan. Si mbak-nya ga boleh menggantikan posisi saya untuk nemenin maen dan nyuapin. Ya, sudah, dengan sisa-sisa kekuatan, saya ladenin keinginan anak lanang satu-satunya ini. Karena mas lagi tugas keluar kota, jadi sepanjang sore sampai malem, ikhsan maunya sama saya terus. Ga mau ditinggal. Berhasil saya tinggal pas sholat maghrib aja.
Menjelang jam 8 malam, mata saya susah untuk diajak kompromi. Rasanya sudah lengket dan maunya merem terus, padahal ikhsan masih dalam kondisi sangat-sangat "on". Untungnya dia ga ribut ketika saya menemani dia mainan sambil tiduran. Kemudian ikhsan ngubrek-ngubrek keranjang mainannya dan menemukan kuas serta cat air. Sontak aja, tuh anak ribut pengen ngelukis.
"Ibu, aku pengen melukis sekarang..."
'Besok aja ya le, dah malem, " saya coba kasih alasan, padahal alasan utamanya adalah mata saya sudah sangat berat untuk dibuka dan saya males nyiapin air buat melukis hehe...
"Aku ambil air sendiri aja, "tukas ikhsan, seakan tahu kalo ibuna sebenarnya males nyiapin air buat melukis.
"Ya...," jawab saya sambil merem.
Setelah saya jawab, kayaknya saya bener-bener ketiduran. Saya ga tahu proses ikhsan menyiapkan peralatan melukisnya. Tiba-tiba saja, badan saya digoyang-goyangkan ikhsan.
"ibu, lihat lukisanku.."sambil menyorongkan buku gambarnya.
Dengan mata yang berat, saya membuka mata. Dan di depan saya sudah ada lukisan berbentuk mobil yang lumayan bagus.
"bagus ga bu?" ikhsan meminta komentar saya.
Saya tersenyum sambil mengajungkan jempol saya. "siiip, bagus le..."
"Ini gambar mobil tua," jelas ikhsan
saya mengangguk dan mengacungkan jempol sekali lagi.
Ikhsan tersenyum puas. Dan tanpa saya suruh, dia dengan tertib membereskan peralatan melukisnya.
setelah semuanya beres, masih ada permintaan lain yaitu moto hasil lukisannya dan mengirimkan ke bapakna. saya turutin aja, biar semua maksudnya: saya, ikhsan dan mas ;) puas hehe..
setelah semuanya beres, masih ada permintaan lain yaitu moto hasil lukisannya dan mengirimkan ke bapakna. saya turutin aja, biar semua maksudnya: saya, ikhsan dan mas ;) puas hehe..
Ini dia hasil lukisan ikhsan di malam hari kemarin. Bagaimana menurut teman-teman?
10 komentar:
Wuiih..Ikhsan pinter, biz main diberesin sendiri. Dan lukisannya bagus lho Bu ;)
lukisannya bagus tuh ikhsan, kreatif ya
bagus banget lukisannya...yukk belajar gambar sama mamah bintang...biar gini..jago banget loh gambar hehhe
jam 8an Ikhsan masih seger,
dan tanpa ditungguin selesai juga lukisannya
bagus nak, semangat terus melukisnya ya
@jeng orin:hehe lumayan ngurangin tugas ibuna beres-beres
@mba lidya: makasih..,
@mba bintang: wah mau banget tuh mba..
@mba monda: jadi semangat nih :)
wahh lukisannya baguss....dan hebatnya ikhsan menyiapkan segala sesuatunya sendiri yachh...kayaknya klo anak yg ditinggal ibunya kerja jd mandiri yach...tp begitu ibunya pulang jd manja hehehe.....
Keren deh Ikhsan sudah pinter melukis
diasah terus mbak
siapa tahu bisa jadi pelukis handal
kalo Dija masih belajar pegang pencil
hiihihi
lukisannya bagus.... :)
nanti bisa melukis muka mamanya nih :)
bagus Le.. Lanjutkan!!
mb tik jg lg belajar nglukis ni... kadang2 :D
Posting Komentar