Senin, 10 Oktober 2011

Book Review: Simfoni di Dalam Diri

Data buku :
Judul    : Simfoni di Dalam Diri Mengolah Kemarahan menjadi Keteduhan
Pengarang: Gede Prama
Penerbit    : Gramedia, 2009, 377 halaman

Saya membeli buku ini di akhir tahun 2009, dan buku ini diterbitkan pertama kali di tahun itu. Melihat sampul bukunya yang menampilkan foto lautan yang biru tanpa batas sudah membuat mata dan hati adem melihatnya. Saya langsung tertarik untuk membeli buku ini. Maklum saya lagi seneng dengan buku-buku motivasi hidup. Jadi kalau lihat segala buku yang berbau motivasi, saya langsung ngiler pengen baca dan beli hehe...
Dari judulnya, sudah bisa tertebak bahwa buku ini berisi ulasan mengenai kehidupan. Sang pegarang buku ini- Gede Prama- adalah penulis tetap pada harian kompas. Setelah puluhan tahun tinggal dan bekerja di Jakarta, Gede Prama menghabiskan tiga tahun terakhir (2006-2009) di Bali untuk merangkai tulisan di buku ini.

Buku ini terbagi dalam beberapa kelompok bab, yaitu Pintu Depan: Menjadi Dirigen Kehidupan, Kelompok I: Mengolah Sampah Kehidupan, Kelompok II: Bunga Indah Kehidupan, Pintu Belakang: Memandang Seperti Langit, Bertindak Seperti Ibu Pertiwi.
Buku ini bercerita bahwa kesukaran tidak diciptakan untuk membuat manusia terbakar, kesukaran ada sebagai bahan-bahan kehidupan yang perlu diolah. Renungan-renungan dalam buku menyimpulkan, bukan apa yang terjadi yang terpenting, tapi bagaimana mengolah apa yang terjadi agar indah. 

Kehidupan adalah sebuah simfoni. Bahan-bahan dalam kehidupan sangat beragam mulai dari senang-sedih, suka-duka, sukses-gagal, suci-kotor dan seterusnya. Keserakahan tidak bisa menahan datangnya kesedihan, kegagalan dan kekotoran. Gede Prama memberikan sejumlah langkah untuk mengolah “sampah kehidupan” menjadi sesuatu yang indah.
Gede Prama menggunakan bahasa dan perumpamaan yang indah dalam buku ini. Jika kita membacanya, kita seperti membaca puisi dalam bentuk prosa.
Kedamaian memperkuat seperti air yang bertemu di kerongkongan dahaga, bencana memperkuat seperti amplas keras dan kasar yang membuat berlian tambah bersinar
 (hal. 78)
Cara mengolah sampah kehidupan menjadi bunga indah kehidupan adalah dengan menerapkan etika dan tata susila. Hentikan kejahatan, perbanyak kebajikan dan murnikan pikiran. Semua “kebakaran” dalam kehidupan bermula pada bunga keserakahan (kaya) dan kebencian pada sampah kehidupan (miskin).
Di dalam buku ini dijelaskan lebih dalam mengenai makna hidup, yang jika kita bisa menjalaninya selaras dengan alam akan terasa ringan dan indah. Hidup tidak hanya terbelenggu dengan rutinitas, kemarahan, keserakahan akan harta dan derita. Gede Prama membawa kita menilik perjalanan orang-orang ternama yang berhasil dalam meditasinya untuk mengalahkan “sampah” dalam kehidupannya seperti Gandhi, Bunda Theresa, Jalaluddin Rumi, Pema Chodron dan Thict Nhat Hanh.
Mereka adalah contoh orang-orang yang mampu memadukan keyakinan dan kerendahhatian, sehingga dengan mudah membuka pintu keindahaan dalam kehidupan mereka.
Serupa dengan melangkahi anak tangga, hanya dengan meninggalkan anak-anak tangga bawah manusia bisa melangkah ke anak-anak tangga yang lebih tinggi.
(halaman 63) 

Buku ini sangat bagus dibaca karena bisa memberi inspirasi bagi pembacanya untuk memaknai hidup dari sudut pandang yang berbeda. Menurut saya ini termasuk buku motivasi tapi gaya bahasanya sangat berbeda dengan buku motivasi yang beredar di pasaran. Gede Prama tidak terkesan menggurui, namun memberi banyak perumpamaan dengan bahasa yang puitis, yang memancing pembaca untuk berpikir dan akhirnya sepakat dengan tulisannya.
Inti tulisan dalam buku ini adalah ajakan untuk berubah dalam hidup, sehingga menjalani hidup bak mengarungi samudera yang biru dan indah.

Artikel ini diikutsertakan pada Book Review Contest di BlogCamp.

16 komentar:

Nia mengatakan...

Wahh kayaknya buku motivasi ini manarik untuk dibaca...saya juga seneng baca2 buku yg bisa membuat kita jd termotivasi untuk melakukan hal2 yg berguna utk hidup dan kehidupan....

oot...mabk paketnya sdh dikirim hr jum'at via pos...smoga hadiahnya berkenan....mksh

Orin mengatakan...

Wahh...udah lama nih bu ga baca Geede Prama, minjem duuunk *plaaak* hehehehe...

Gudlak ngontesnya ya Bu ;)

entik mengatakan...

@mba Nia: wah jadi deg-degan menunggu kiriman dari mba nia

@jeng orin: hayuk ke djogja, tak pinjemin bukunya hihi...

puteriamirillis mengatakan...

bagus bukunya nih mbak :D jadi pengen punya.

Nelva Amelia mengatakan...

mau juga dong mbak dipenjemin bukunyaa, dikirim ke Banda Aceh yaaa :D

di Aceh kadang susah dpt buku bagus, soalnya ga ada gramedia, plg cuma toko buku biasa yg kebanyakan jual buku pelajaran untuk anak sekolah.

oia, salam kenal :)

entik mengatakan...

@mba pu: iya, bagus lho, habis pak gde prama bikin kalimatnya puitis-puitis semua

@nelva: disana ga ada gramed? wah, rada repot juga ya.., btw tinggal aceh mana nelva?

Unknown mengatakan...

Buku ini memang beerisikan tentang sebuagh motivasi hidup, dan sangat menyenangkan dalam menyimak hasil review buku ini yang diuraikan oelh Mba. Semoga berhasil dalam mengikuti kontesnya Mba.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog

dey mengatakan...

sukses kontesnya ya .. aku kayaknya gak ikutan kontes ini.

Pakde Cholik mengatakan...

Saya telah membaca dengan cermat artikel sahabat.
Segera saya catat sebagai peserta kontes.
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Jombang

gardino mengatakan...

Saya juga punya bukunya, dan memang isinya keren abis. Sukses untuk kontesnya :)

entik mengatakan...

@mba dey: makasih

@pakdhe: sugeng rawuh pakdhe-sohibul kontes

@gardiono: sepakat dewh

beoding mengatakan...

rasanya saia butuh baca buku ini. belakangan memang sedang butuh memaknai hidup dengan cara beda

Lidya Fitrian mengatakan...

semoga menang mbak. aku suka sama gede prama

ketty husnia mengatakan...

Gede Prama..aku suka..:)
selamat berkontes ria yo mbak en salam kenal,..makasih tlah berkunjung ke rumahku yg super sederhana..:)

Kakaakin mengatakan...

Dengan sangat malu saya mengatakan bahwa saya belum pernah membaca buku yang berisi motivasi, Mbak. Padahal banyak nasihat2 yang bisa dipetik dari buku-buku tersebut ya... :)
Semoga sukses review-nya ya...

dhenok habibie mengatakan...

sama mbak, dhe juga lebih suka baca2 buku motivasi daripada komik.. waaahh, mupeng jadi pengen baca.. soalnya dari beberapa kalimat yang mbak tampilin, baguuussss kalimatnya..