Memasuki trimester
ketiga di kehamilan saya yang ketiga ini, kondisi badan lumayan fit untuk
beraktifitas. Saya masih mondar-mandir antar jemput anak-anak dan mengerjakan
tesis di kampus. Dengan perut yang semakin membesar, saya masih bisa nyetir
mobil sendiri tapi 4 minggu menjelang HPL mas suami melarang saya menyetir
sendiri. Sudah ga tega liatnya, begitu alasan mas suami. Saya sih nurut saja.
Beberapa minggu
mendekati HPL saya kadang merasa deg-degan seperti takut menjalani proses
persalinan. Dua kali mengalami sesar, saya masih saja ngeri membayangkan saya
akan mengalami lagi untuk yang ketiga kalinya. Setiap kali kontrol, dokter kandungan
saya jarang membahas proses sesar yang akan saya lalui nanti. Sepertinya beliau
tahu kalau saya takut menjalani sesar lagi. Pokoknya kata-katanya menenangkan
saya.
“sesuai SOP
memang Ibu lebih aman kalau menjalani persalinan lewat sesar. Tapi yang
terpenting kita jaga kondisi janin matang dan saya menjadwalkan sesar 5 hari
sebelum HPL. Tidak bisa lebih cepat, untuk meminimalisir bayi lahir dengan
bilirubin tinggi. Saya akan selalu siaga membantu persalinan Ibu,” begitu
penjelasannya.