Saya bahagia sekali ketika mendengar kabar keponakan
saya yang berprofesi sebagai bidan melahirkan anak keduanya dengan normal dan
selamat. Saya dapat status baru yaitu “eyang” karena menurut adat Jawa, secara
garis keturunan anak dari keponakan saya adalah cucu dari kakak saya sehingga
bayi itu juga dianggap cucu saya.
Satu hari setelah mendengar kabar kelahirannya, saya
langsung meluncur ke rumah sakit untuk menengok. Pengen buru-buru melihat cucu
baru. Cucu saya ini terlahir laki-laki dengan berat badan kurang lebih 3 kg,
lahir secara spontan. Ibu dan bayi sehat semua. Melihat bayi, tangan saya gatal ingin menggendong dan ketika saya gendong keponakan saya menyeletuk,
“Wah, bulik (tante) masih wangun (=pantas) punya bayi lagi lho..”
“Masa sih?” tanya saya sambil mengayun-ayun si kecil
Fadli yang menatap saya dengan pandangan lucu.
menggendong Fadli yang berumur 1 hari |