Kamis, 30 April 2009

bapak


setiap kali teringat bapak, hati saya selalu terenyuh.
bapak adalah satu-satunya orang tua yang tersisa buat saya setelah 9 tahun yang lalu ibu meninggalkan kami. bapak jugalah tempat saya bercengkrama berbagi cerita. karena dengan bapak saya bisa bebas bertanya, mengobrol bahkan bercanda. Ketika saya hendak melahirkan pun, bapak yang tahu pembukaan saya sudah banyak. Bapak menghitung tiap menit, dan mengatakan, " sudah tiap 15 menit sekali sakit, wes gek dibawa ke rumah sakit,"
setelah tidak ada ibu, bapak tetap tempat saya bertanya tentang ikhsan. Pertama kali saya mencoba tengkurepkan ikhsan di usia 20 hari, bapak-lah yang mengajari saya. Ketika ada apa-apa dengan ikhsan, bapak juga tempat saya berbagi karena bapak selalu menenangkan saya. Pun ketika saya harus mengurus sendiri ikhsan yang waktu itu masih 5 bulan opname di RS karena mas sedang ada di kalimantan, bapak -lah yang memberi kekuatan.

tidak terhingga rasa sayang dan terima kasih saya buat bapak. Tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan bapak. Saya tidak bisa setiap saat menemani bapak. Dan sungguh bapak sangat legowo ketika saya memutuskan untuk membeli rumah dan meninggalkan bapak tinggal di rumah beliau sendirian. Terkadang saya berpikir, apakah saya egois? dan sekali lagi bapak tidak mencap saya seperti itu. Bapak sangat mendukung anak-anaknya untuk mandiri. Bapak juga tidak mau merepotkan anak-anaknya,selagi bapak masih mampu melakukan sendiri, pasti akan dilakukan sendiri. Ikhlas dan sabar itulah yang terpancar dari bapak.
Bapak sudah sangat bahagia ketika menerima telpon saya setiap hari dan menanti kunjungan saya dan ikhsan beserta mas setiap minggunya.

terima kasih bapak, dan maaf jika anakmu tidak bisa berbuat yang terbaik untuk bapak..
terima kasih juga buat mas yang selalu bersedia mengantarkan rantang makanan setiap pagi buat bapak dan menyisihkan waktu sekedar menemani bapak makan siang di sela-sela kesibukan ngantor...

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keselamatan untuk bapak, amien.

3 komentar:

Keke Naima mengatakan...

teharu bacanya mbak.. :)

Vee mengatakan...

hikz..gue nangis tik, terharu banget, bapak berperan sekaligus sebagai ibu, smoga rahmat Allah tercurah untuk bapak n kel.

Bunda Farras mengatakan...

hiks jadi sedih aku mbak .. inget bapakku juga ..