Membicarakan masalah uang akan selalu menjadi topik
bahasan yang menarik terutama bagi emak-emak yang notabene adalah “manajer
keuangan” keluarga. Menyeimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran pada
kenyataannya bukanlah semudah membalik telapak tangan. Jumlah penghasilan yang
cenderung tetap, terkadang harus berpacu dengan jumlah pengeluaran yang
cenderung bertambah. Dan pada akhir cerita, ada yang berakhir dengan berhutang
untuk menutup kekurangan tersebut. Padahal kita semua tahu, hutang adalah
tambahan beban keuangan bagi kita.
Sekolah khusus untuk mendapatkan ilmu merencanakan dan
mengelola keuangan keluarga memang tidak ada, jadi kita musti pandai-pandai
mencari informasi seputar itu. Saya sendiri baru akhir-akhir ini saja mulai
“ngeh” dengan urusan family finance.
Sejak masih single dan mempunyai
penghasilan sendiri, saya tidak mempunyai planning
keuangan. Kala itu uang gajian sebagaian besar saya gunakan untuk “have fun” saja dan jika ada sisa baru
saya tabung. Alhasil tidak banyak saldo di tabungan saya hihi... siapa yang pernah
ngalami masa-masa seperti saya dulu? Toss ah..