Ikhfan lahir pada tanggal 20 juli 2012 dengan berat
badan 3,4 kg dan sehat. Sejak ikhfan lahir, saya berniat memberinya ASI eksklusif. Alkhamdulillah dengan ASI eksklusif, berat badannya bertambah dengan cepat. Tidak ada keluhan kesehatan berarti sampai ikhfan
berusia sekitar 10 bulan. Waktu itu,
ikhfan terserang batuk, mungkin tertular kakak ikhsan yang sedang flu.
Saya kira itu hanya flu biasa, jadi saya tidak memberi obat. Saya hanya
memperbanyak pemberian ASI dengan harapan batuknya agak mereda. Itu adalah
pertama kali ikhfan terserang flu.
Walau ASI yang saya berikan lebih banyak dari
biasanya ternyata batuknya bertambah parah. Di malam hari batuknya semakin
menjadi dan ikhfan jadi semakin rewel. Nafas ikhfan jadi pendek-pendek dan
berbunyi. Hanya bisa tidur dengan digendong dan tidak bisa ditidurkan
telentang.
Saya mulai tidak tenang dan curiga batuk ikhfan
bukan sekedar batuk flu biasa. Saya dan mas memutuskan besok pagi membawa
ikhfan ke dokter spesialis anak.
Keesokan harinya ketika dokter memeriksa dada
ikhfan dengan stetoskop langsung mendiagnosa ikhfan terserang asma dan kejadian
tadi malam ketika nafasnya pendek-pendek seperti tersengal-sengal itu adalah
serangan asma. Saya sempat diingatkan dokter kalau tadi malam sebenarnya
kondisi yang “rada gawat” untuk ikhfan jika tidak segera diberi pertolongan
nebulizer karena serangan asma pada bayi bisa berakibat gagal nafas. Tapi
beruntung ikhfan kuat bertahan.
Poong...rasanya saya seperti ditampar dengan
pernyataan dokter. Jujur waktu itu saya tidak punya informasi dan pengetahuan tentang
serangan asma pada bayi.