hari minggu sore yang lalu kami menghabiskan sore di alun-alun kidul yogyakarta.Yogyakarta mempunyai 2 alun-alun. Satu ada di depan keraton Yogyakarta yang sering disebut alun-alun lor (utara) dan yang satu ada di belakang Keraton yang disebut alun-alun kidul (selatan).
di alun-alun kidul ada dua pohon beringin besar. banyak orang yang mencoba masangin atau berjalan masuk di antara dua pohon beringin itu dengan mata tertutup.
Caranya sangat sederhana yaitu kita menutup mata lalu berjalan lurus sekitar 20an meter dari depan Sasono Hinggil menuju tengah-tengah pohon beringin. Sepertinya mudah, tetapi tidak semua orang yang mencobanya berhasil melewati dua pohon beringin di alun-alun kidul ini karena tentu saja berjalan tanpa melihat pasti jauh lebih sulit bila mata tidak tertutup.
Menurut mitos, hanya orang yang bersih hatinya saja yang bisa melewatinya.Kalau dalam pengertian luas, permainan masangin ini menyampaikan pesan bahwa untuk mencapai apa yang diinginkan kita harus berusaha keras dan tetap menjaga kebersihan hati. Untuk mencoba permainan ini kita bisa menyewa penutup mata seharga 5 ribu rupiah.
Selain permainan masangin. di alun-alun kidul banyak penjual mainan buat anak-anak kayak layang-layang, gelembung sabun bahkan anak ayam warna-warni.
yang seru lagi, ketika hari mulai gelap akan banyak odong-odong yang bisa dikayuh dengan hiasan lampu warna-warni yang disewakan. Cukup dengan 30 ribu rupiah, kita bisa menyewa odong-odong dan mengayuhnya mengelilingi alun-alun kidul. Setelah lelah mengayuh, bisa dicoba minum ronde sambil duduk lesehan dan menikmati malam di alun-alun kidul.
Nah, di alun-alun kidul, Ikhsan dan mas mencoba bermain layang-layang dan gelembung sabun. Sementara ikhfan lebih senang melihat penjual anak-anak ayam yang berwarna-warni sambil berlarian ke sana ke mari.
mari dilihat foto-foto kami ketika di sana...
sibuk megang anak ayam yang berwarna-warni