Pokoknya, sejak awal menikah kami seringnya beli makanan di luar dan saya belum punya hasrat untuk belajar masak. Sampai akhirnya, saya punya niat belajar masak karena keseringan ngobrol tentang makanan sama teman kantor saya-mba lisa-. Nah, Mba lisa ini jago masak. Mulai bikin aneka roti, kokies, puding dan aneka sayur. Mba lisa menawarkan baking class sama saya. Langsug saja saya iyakan,.. Bayangin ajah, ditawarin backing class tanpa modal apa-apa. Mba lisa yang nyediain bahan dan segala alat masaknya. Saya tinggal datang ke rumahnya saja hihi....
hasil baking class bareng mba lisa
setelah beberapa kali baking class dengan mba lisa, saya mulai mencoba mempraktekkan beberapa resep sendiri di rumah. Resep yang saya coba adalah aneka kue kering dan brownies kukus. Sebelumnya saya mulai hunting peralatan bikin kukies mulai mixer, timbangan, cetakan, loyang, dan oven.
Brownies kukus yang pertama kali saya buat, saya suguhkan untuk acara arisan ibu-ibu dasawisma di rumah. Ternyata pada suka lho hehe...
selanjutnya yang jadi pencicipnya adalah kk ikhsan. Kalau kk ikhsan tidak hanya nyicip, karena dia bakalan makan 3-4 potong brownies.
Setelah brownies, aneka kue kering juga saya jajal. Kk ikhsan paling suka kalau diajak bikin kukies. Dia suka nimbang bahan, mbantuin mixer sampai nyetak adonan ke loyang. Nah, kalau kue-nya dah jadi, kk bakalan manggil temen-temen mainnya untuk datang ke rumah dan nungguin kue keluar dari oven dan minta langsung dimakan panas-panas. Sampai temen-temennya hapal, kalau saya bikin kukies, mereka pada datang ke rumah mau ikutan nyicip hehe...
Kukies buat anak-anak biasanya saya campurin sayuran atau buah dan gulanya juga tidak terlalu banyak. Sok pede aja bikin variasi resep kue keringnya. Yang penting terasa enak di lidah anak-anak.
bikin kukies coklat
paling seneng kalau mas juga ikutan sibuk di dapur