Dulu ketika saya mulai hamil, saya sudah sering ngasih tahu ikhsan kalau dia bakal punya adik bayi, bakalan ada temen main kalau di rumah. Adik harus disayang karena adik pasti sayang kakak. Waktu itu kayaknya dia "ngeh" banget dengan penjelasan saya. Ikhsan juga selalu mengelus2 perut saya dan mengajak bicara adik di perut. Sering juga coba mijit kaki saya sering nyut2an kala hamil tua.
Saya pikir it's enough to prepare ikhsan to be a "kakak". Ternyata oh ternyata itu belum cukup. Masih butuh proses panjang bagi ikhsan untuk menerima kehadiran adiknya tanpa rasa iri dan cemburu.
akhir-akhir ini, ikhsan seringkali uring-uringan tanpa sebab yang jelas. Dia ga mau kalau adiknya mandi duluan. Harus ikhsan yang pertama baru ikhfan. Kalau keduluan, bakalan ada huru-hara. Ikhsan akan nangis dan mukul-mukul mbak-nya, menyalahkan kok adik duluan yang disiapkan air mandinya. Dia juga akan marah kalau semua orang "ngudang" dan berada di sekitar adiknya. Ikhsan tetap ingin ada banyak orang yang menemani dia mainan di rumah.
Sebenarnya kalau mas ada di rumah, permasalahan ini sedikit teratasi karena mas bakalan nemenin ikhsan main dan saya bisa megang ikhfan. Lha permasalahannya kalau mas tugas luar kota dan saya harus meng-handel semuanya. Ikhsan ga mau kalau tidak ada yang menunggui dia mainan. Harus ada yang nemenin. Padahal dulu sebelum adiknya lahir, ikhsan sudah enjoy mainan sendiri. Sekarang itu tidak berlaku lagi hiks..hiks...
saya juga sering dengar cerita dari teman dan tetangga tentang kejadian seperti ini. Ada juga cerita yang ekstrim dari tetangga saya kalau si kakak gigit jari kaki adik bayinya sampai berdarah-darah gara-gara si ibu ngeloni si bayi. huh.., untung ikhsan ga sampai segitu. Banyak dewh cerita yang kadang bikin si ibu uring-uringan.
Tapi saya yakin, dengan berlalunya waktu ikhsan akan belajar menerima kehadiran adiknya. Dan saya juga bisa belajar bagaimana membagi perhatian saya dengan adil pada ikhsan dan ikhfan, karena saya sayang mereka. Luv you sons...
si kakak yang lagi caper