tanggal 30 juni 2011 ini, ikhsan genap berusia 4 tahun. Ga terasa waktu berjalan begitu cepat. Sepertinya kemarin ikhsan masih bayi, eh ternyata sekarang sudah jadi bocah kecil yang berumur 4 tahun & mau masuk TK hehe..
kami (saya & bapakna) berdoa & berharap, semoga ikhsan tumbuh jadi anak yang soleh, sehat, pintar, berbakti pada orang tua & dapat berguna bagi orang lain.
Doa yang selalu kami lantunkan setiap saat, dan semoga Allah mengabulkannya. Amien...
Sebagai ungkapan rasa syukur kami semua, tanggal 29 Juni, kami mengundang anak-anak TPA buat ngaji di rumah. Biasanya mereka ngaji di mesjid tapi khusus hari itu, ngajinya di rumah ikhsan.
Ikhsan sudah hepi dan heboh banget menyambut temen-temen ngajinya. Jam 1/2 4 sore dah bersiap di depan rumah nunggu anak-anak datang. akhirnya jam 4 sore, rombongan anak-anak TPA pada datang. Lumayan banyak, sekitar 30an anak lebih. Rumah jadi rame.
Kebetulan hari itu, kakak saya (mama rahma) yang dari semarang bisa datang, jadi yang mimpin acara sore itu adalah dia.
acara dimulai dengan doa yang dipimpin oleh bapakna ikhsan, trus dilanjut dengan membaca surat-surat pendek. Trus pembagian doorprise buat anak-anak yang bisa hapal doa/surat yang diminta mama rahma. Dan yang bertugas ngasih doorprise adalah ikhsan.
Ternyata seru dan anak-anak pada seneng semua. Setelah ikhsan meniup lilin, roti tart dibagi ke semua anak yang hadir.
Setelah pada selesai makan roti, acara ditutup dengan bersalaman dengan ikhsan. Dan anak-anak yang datang dibagi goodiebag.
Rombongan kakak & ponakan saya dari solo baru datang setelah acara selesai. Tapi walau acara dah bubar, ikhsan dan 2 ponakan saya (naufal & hayyun) tetep seneng bisa ketemu dan maen sampe malem.
ini dia penampakan 3 jagoan, cucunya eyang. Kompak bangets dewh....
Kamis, 30 Juni 2011
Kamis, 23 Juni 2011
jadi "lebih" berani
di kala ikhsan berumur 2-3 tahun saya sempat khawatir dengan perkembangan sosialisasi ikhsan dengan teman sebaya-nya. Sejak bayi, memang ikhsan jarang sekali keluar rumah atau bermain dengan anak-anak tetangga. Sehingga ikhsan seringnya bergaul dengan orang dewasa. Kalau ditanya sama orang dewasa pasti menjawab dan bisa langsung akrab. Tapiii kalau disuruh keluar rumah dan bermain dengan anak-anak tetangga, ga mau sama sekali. Alasannya cuma pengen main di rumah sama mba wal (asisten saya).
duh, saya sempat bingung kala itu. Normal ga sih?? kalau menurut bapakna, itu ga masalah, ntar kalau sudah saatnya, bakalan berani sendiri. Hmm.., saya masih belum yakin. Kemudian sebagai salah satu usaha biar ikhsan bisa bergaul dengan teman-teman sebaya-nya, akhirnya di umur 2,9 tahun kami memutuskan menyekolahkan ikhsan di playgroup.
Di masa awal-awal sekolah, saya masih harus ikut duduk di samping ikhsan. Ikhsan super duper takut kalau disuruh duduk sendiri. Kalau saya pindah duduk si belakang kelas, bakalan mewek. Untung gurunya pengertian banget, saya diperbolehkan ikut duduk di samping ikhsan sampai pelajaran selesai.
Berhubung saya ngantor, jadi tugas nungguin ikhsan di sekolah beralih ke mba wal. Perkembangan sosialisasi ikhsan belum banyak berubah sampai 1 semester. Setelah ikhsan memasuki usia 3,5 tahun, dia sudah mulai enjoy di sekolah. Ikhsan sudah mau bermain dengan teman-teman sekolah.
Kemudian saya dikasih saran oleh kakak saya, untuk setiap sore mengajak ikhsan keluar rumah dan belajar bermain dengan anak-anak sebaya di rumah. Awalnya susah banget ngajak ikhsan keluar rumah. Dia tetep ngotot pengennya maen di rumah sama mba wal. Akhirnya ikhsan mau juga saya ajak keluar maen setiap sorenya. Jadi setiap saya pulang kantor, yang saya lakukan adalah mengajak ikhsan keluar rumah dan keliling perumahan di tempat eyang. Kalau ketemu anak kecil, kami berhenti dan saya mencoba mengajari ikhsan berkenalan dengan anak kecil itu.
Ternyata treatment berhasil. Setelah 1 minggu saya yang ngajak ikhsan keluar untuk main, sekarang kebalikannya, tanpa disuruh, ikhsan bakalan ngacir keluar sambil teriak," ibu aku mau keluar...!"
Nah, kalau sudah gitu, bayangan ikhsan langsung ngilang dan saya atau mba wal harus berlari mengejar ikhsan. Takut kalau tuh anak lari ke jalan besar tanpa liat kiri-kanan.
Sekarang ikhsan sudah lebih berani untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, baik di rumah maupun di sekolah. Da..an satu hal yang disukai bapakna, ikhsan jadi pemberani karena setiap dia maen sama temannya dan ada perebutan atau dia dinakali temannya, ikhsan sudah mampu membela diri. Jadi tidak ada cerita ikhsan pulang nangis karena dinakali temannya..
Dan untungnya ikhsan ga pernah memulai nakali temannya. Jadi sekarang teman maen ikhsan di rumah banyak. Alhamdulillah kekhawatiran saya dulu ga terbukti. Sekarang ikhsan jadi lebih berani untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
duh, saya sempat bingung kala itu. Normal ga sih?? kalau menurut bapakna, itu ga masalah, ntar kalau sudah saatnya, bakalan berani sendiri. Hmm.., saya masih belum yakin. Kemudian sebagai salah satu usaha biar ikhsan bisa bergaul dengan teman-teman sebaya-nya, akhirnya di umur 2,9 tahun kami memutuskan menyekolahkan ikhsan di playgroup.
Di masa awal-awal sekolah, saya masih harus ikut duduk di samping ikhsan. Ikhsan super duper takut kalau disuruh duduk sendiri. Kalau saya pindah duduk si belakang kelas, bakalan mewek. Untung gurunya pengertian banget, saya diperbolehkan ikut duduk di samping ikhsan sampai pelajaran selesai.
Berhubung saya ngantor, jadi tugas nungguin ikhsan di sekolah beralih ke mba wal. Perkembangan sosialisasi ikhsan belum banyak berubah sampai 1 semester. Setelah ikhsan memasuki usia 3,5 tahun, dia sudah mulai enjoy di sekolah. Ikhsan sudah mau bermain dengan teman-teman sekolah.
Kemudian saya dikasih saran oleh kakak saya, untuk setiap sore mengajak ikhsan keluar rumah dan belajar bermain dengan anak-anak sebaya di rumah. Awalnya susah banget ngajak ikhsan keluar rumah. Dia tetep ngotot pengennya maen di rumah sama mba wal. Akhirnya ikhsan mau juga saya ajak keluar maen setiap sorenya. Jadi setiap saya pulang kantor, yang saya lakukan adalah mengajak ikhsan keluar rumah dan keliling perumahan di tempat eyang. Kalau ketemu anak kecil, kami berhenti dan saya mencoba mengajari ikhsan berkenalan dengan anak kecil itu.
Ternyata treatment berhasil. Setelah 1 minggu saya yang ngajak ikhsan keluar untuk main, sekarang kebalikannya, tanpa disuruh, ikhsan bakalan ngacir keluar sambil teriak," ibu aku mau keluar...!"
Nah, kalau sudah gitu, bayangan ikhsan langsung ngilang dan saya atau mba wal harus berlari mengejar ikhsan. Takut kalau tuh anak lari ke jalan besar tanpa liat kiri-kanan.
Sekarang ikhsan sudah lebih berani untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, baik di rumah maupun di sekolah. Da..an satu hal yang disukai bapakna, ikhsan jadi pemberani karena setiap dia maen sama temannya dan ada perebutan atau dia dinakali temannya, ikhsan sudah mampu membela diri. Jadi tidak ada cerita ikhsan pulang nangis karena dinakali temannya..
Dan untungnya ikhsan ga pernah memulai nakali temannya. Jadi sekarang teman maen ikhsan di rumah banyak. Alhamdulillah kekhawatiran saya dulu ga terbukti. Sekarang ikhsan jadi lebih berani untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Kamis, 16 Juni 2011
hampir 4 taon
tanggal 30 juni besok, ikhsan genap 4 tahun. Saya mau sedikit update tentang ikhsan.
tahun ajaran, juli ini, rencananya ikhsan mau masuk TK setelah hampir 1,5 tahun di playgroup. Sebenarnya ikhsan lagi enjoy banget sekolah di playgroup. Cocok sama guru dan teman-temannya. Saya juga seneng sama guru-guru ikhsan di sekolah. Berhubung, dalam 1 kelas muridnya cuma 12 orang dan gurunya 3 alhasil semua anak bener-bener diperhatiin sama gurunya, termasuk ikhsan.
saya pernah dipanggil sama guru ikhsan, karena menurut pengamatannya, beberapa minggu terakhir ini kok ikhsan agak cuek dengan pembelajaran di sekolah dan kayak asyik dengan dia sendiri. Ikhsan sering mengulang-ulang dialog upin-ipin saat di dalam kelas. Menurut bu guru, mungkin ikhsan kebanyakan nonton tv pas dirumah.
Dan saya diberi masukan yang banyak tentang masalah ini.
Akhirnya saya mulai memberlakukan aturan baru di rumah untuk ikhsan. Setiap hari ikhsan hanya boleh nonton tv sekali saja selama 1 jam. Selebihnya mainan, menggambar, mewarnai atau belajar menulis.
Awalnya saya agak ragu, ikhsan berontak ga ya dengan aturan saya?? Alhamdulillah ternyata ikhsan manut dan nurut banget.
"iya ibu, aku nonton tivi-nya 1 jam aja. Kata bu Sri ga boleh lama-lama," komentar ikhsan.
ah, saya jadi agak terharu. Ikhsan jarang banget ngeyel(ga nurut)kalau saya kasih tahu. Kalaupun dia ga mau, pasti nolaknya penuh argumentasi versi anak-anak. kayak kejadian kemaren sore. Teman-temannya di rumah pada balapan sepeda. Ikhsan cuma jadi penggembira karena dia cuma sorak-sorak ngeliat temannya pada balapan. Nah, dasar anak-anak, kalau pada balapan gitu ga pernah merhatiin kendaraan lain yang lewat di jalan. Akhirnya salah seorang dari mereka-yudis- nabrak mobil yang lagi lewat. Untungnya tuh mobil jalannya pelan, kayaknya nyadar lagi lewat di perumahan yang banyak anak kecil. Jadi yudis cuma lecet aja, cuma sepedanya rusak karena masuk kolong mobil.
setelah itu, ikhsan buru-buru pulang dan ngasih tahu kejadian itu ke saya.
"ibu, yudis nabrak mobil. sepedanya masuk kolong mobil. Tapi yudis ga nangis."
"kalau begitu, ikhsan jangan suka lari kenceng-kenceng ya, kalau di luar rumah. Nanti kalau ada mobil gimana?" saya kasih tahu.
"yudis wae nabrak mobil ga nangis kok.."
"Lha iya, ikhsan jangan sampai nabrak mobil kayak yudis."
"Lha aku kan kalau lari hati-hati. Nanti kalau ada mobil, yo ta rem. Jadi ga nabrak mobil."
Weh, jan nih anak kalau dikasih tahu dah bisa berargumenasi.. :) Percakapan saya hentikan, soale kalau tetep diteruskan, jawaban ikhsan akan tetep sama hehe..
akhir-akhir ini ikhsan juga suka menempel stiker gambar atau bintang dari sekolah. Setiap hari, gurunya akan membagi stiker atau bintang untuk anak-anak yang pinter. Misalnya mewarnainya bagus, ga ramai sendiri di kelas dan lain-lain.
setiap pulang sekolah, pasti stikernya langsung ditempel di kamar. Ampe banyak. Hasil mewarnai gambar pun juga ditempel. Biasanya ikhsan akan dengan bangga menghitung jumlah stiker yang tertempel di dinding itu..
tahun ajaran, juli ini, rencananya ikhsan mau masuk TK setelah hampir 1,5 tahun di playgroup. Sebenarnya ikhsan lagi enjoy banget sekolah di playgroup. Cocok sama guru dan teman-temannya. Saya juga seneng sama guru-guru ikhsan di sekolah. Berhubung, dalam 1 kelas muridnya cuma 12 orang dan gurunya 3 alhasil semua anak bener-bener diperhatiin sama gurunya, termasuk ikhsan.
saya pernah dipanggil sama guru ikhsan, karena menurut pengamatannya, beberapa minggu terakhir ini kok ikhsan agak cuek dengan pembelajaran di sekolah dan kayak asyik dengan dia sendiri. Ikhsan sering mengulang-ulang dialog upin-ipin saat di dalam kelas. Menurut bu guru, mungkin ikhsan kebanyakan nonton tv pas dirumah.
Dan saya diberi masukan yang banyak tentang masalah ini.
Akhirnya saya mulai memberlakukan aturan baru di rumah untuk ikhsan. Setiap hari ikhsan hanya boleh nonton tv sekali saja selama 1 jam. Selebihnya mainan, menggambar, mewarnai atau belajar menulis.
Awalnya saya agak ragu, ikhsan berontak ga ya dengan aturan saya?? Alhamdulillah ternyata ikhsan manut dan nurut banget.
"iya ibu, aku nonton tivi-nya 1 jam aja. Kata bu Sri ga boleh lama-lama," komentar ikhsan.
ah, saya jadi agak terharu. Ikhsan jarang banget ngeyel(ga nurut)kalau saya kasih tahu. Kalaupun dia ga mau, pasti nolaknya penuh argumentasi versi anak-anak. kayak kejadian kemaren sore. Teman-temannya di rumah pada balapan sepeda. Ikhsan cuma jadi penggembira karena dia cuma sorak-sorak ngeliat temannya pada balapan. Nah, dasar anak-anak, kalau pada balapan gitu ga pernah merhatiin kendaraan lain yang lewat di jalan. Akhirnya salah seorang dari mereka-yudis- nabrak mobil yang lagi lewat. Untungnya tuh mobil jalannya pelan, kayaknya nyadar lagi lewat di perumahan yang banyak anak kecil. Jadi yudis cuma lecet aja, cuma sepedanya rusak karena masuk kolong mobil.
setelah itu, ikhsan buru-buru pulang dan ngasih tahu kejadian itu ke saya.
"ibu, yudis nabrak mobil. sepedanya masuk kolong mobil. Tapi yudis ga nangis."
"kalau begitu, ikhsan jangan suka lari kenceng-kenceng ya, kalau di luar rumah. Nanti kalau ada mobil gimana?" saya kasih tahu.
"yudis wae nabrak mobil ga nangis kok.."
"Lha iya, ikhsan jangan sampai nabrak mobil kayak yudis."
"Lha aku kan kalau lari hati-hati. Nanti kalau ada mobil, yo ta rem. Jadi ga nabrak mobil."
Weh, jan nih anak kalau dikasih tahu dah bisa berargumenasi.. :) Percakapan saya hentikan, soale kalau tetep diteruskan, jawaban ikhsan akan tetep sama hehe..
akhir-akhir ini ikhsan juga suka menempel stiker gambar atau bintang dari sekolah. Setiap hari, gurunya akan membagi stiker atau bintang untuk anak-anak yang pinter. Misalnya mewarnainya bagus, ga ramai sendiri di kelas dan lain-lain.
setiap pulang sekolah, pasti stikernya langsung ditempel di kamar. Ampe banyak. Hasil mewarnai gambar pun juga ditempel. Biasanya ikhsan akan dengan bangga menghitung jumlah stiker yang tertempel di dinding itu..
Kamis, 09 Juni 2011
jadilah teman hidupku
begitu banyak perbedaan
diantara kita
namun cinta hadir
untuk menyatukannya
kini marilah bergabung bersamaku
sebagai teman hidup
jika sepakat inilah tanganku
bawalah dalam tanganmu
yang manis dan rentangkan sayapmu
untukku..
inilah jiwaku
peluklah dengan lenganmu yang penuh kasih
jadilah nahkoda kapal kehidupanku
untuk mengarungi lautan hidup
bersama...
selamanya...
medio agustus 2005
ini adalah puisi yang saya buat untuk mas ketika kami memutuskan untuk menikah pada 14 agustus 2005. Puisi ini tertulis pada souvenir pernikahan kami.
dan saya memang sering menulis puisi untuk mas dari dulu sampai sekarang. Walaupun mas jarang bahkan hampir ga pernah menulis untuk saya. (padahal ngarep banget, hehe...)
postingan ini saya ikutkan pada giveaway angka 100-nya mba Dey
diantara kita
namun cinta hadir
untuk menyatukannya
kini marilah bergabung bersamaku
sebagai teman hidup
jika sepakat inilah tanganku
bawalah dalam tanganmu
yang manis dan rentangkan sayapmu
untukku..
inilah jiwaku
peluklah dengan lenganmu yang penuh kasih
jadilah nahkoda kapal kehidupanku
untuk mengarungi lautan hidup
bersama...
selamanya...
medio agustus 2005
ini adalah puisi yang saya buat untuk mas ketika kami memutuskan untuk menikah pada 14 agustus 2005. Puisi ini tertulis pada souvenir pernikahan kami.
dan saya memang sering menulis puisi untuk mas dari dulu sampai sekarang. Walaupun mas jarang bahkan hampir ga pernah menulis untuk saya. (padahal ngarep banget, hehe...)
postingan ini saya ikutkan pada giveaway angka 100-nya mba Dey
Selasa, 07 Juni 2011
wanita jawa
saya terdiam dan tertunduk mendengar wejangan itu...
"menjadi wanita jawa ibarat bunga. Ia indah dipandang dan selalu memancarkan bau harum mewangi. Ia adalah ratu yang bertahta dengan agung di dalam rumah tangganya. Untuk itu wanita harus punya sifat merak ati, gemati dan luluh.
merak ati, artinya kamu harus pandai menjaga kecantikan lahir batin, pandai bertutur sapa dengan santun, pandai mengatur pakaian yang pantas, murah senyum, luwes gerak-geriknya dan lumampah anut wirama- bertindak sesuai irama.
Gemati artinya kamau harus bisa menunaikan kewajiban istri dengan sebaik-baiknya. Sebagai istri, wanita adalah perawat rumah tangga dan pengatur keuangan. Kamu juga harus bisa mendidik anak-anakmu dengan baik.
Luluh, artinya kamu harus jadi seorang yang penyabar,tidak keras kepala, menerima segala masalah dengan hati lapang.
Menjadi seorang istri yang berhasil dalam perkawinan adalah seorang wanita yang mampu memelihara dirinya agar tetap cantik, bertingkah laku manis, penuh pengabdian, berbakti, setia dan taat pada suami. Selain itu, untuk menjadi wanita luhur, wanita harus menjaga keimanannya kepada Allah SWT. Dengan begitu kebahagian dalam keluarga yang harmonis dapat kamu capai.
hmmm..., ya, ya saya memang seorang wanita yang terlahir di Jawa.
"menjadi wanita jawa ibarat bunga. Ia indah dipandang dan selalu memancarkan bau harum mewangi. Ia adalah ratu yang bertahta dengan agung di dalam rumah tangganya. Untuk itu wanita harus punya sifat merak ati, gemati dan luluh.
merak ati, artinya kamu harus pandai menjaga kecantikan lahir batin, pandai bertutur sapa dengan santun, pandai mengatur pakaian yang pantas, murah senyum, luwes gerak-geriknya dan lumampah anut wirama- bertindak sesuai irama.
Gemati artinya kamau harus bisa menunaikan kewajiban istri dengan sebaik-baiknya. Sebagai istri, wanita adalah perawat rumah tangga dan pengatur keuangan. Kamu juga harus bisa mendidik anak-anakmu dengan baik.
Luluh, artinya kamu harus jadi seorang yang penyabar,tidak keras kepala, menerima segala masalah dengan hati lapang.
Menjadi seorang istri yang berhasil dalam perkawinan adalah seorang wanita yang mampu memelihara dirinya agar tetap cantik, bertingkah laku manis, penuh pengabdian, berbakti, setia dan taat pada suami. Selain itu, untuk menjadi wanita luhur, wanita harus menjaga keimanannya kepada Allah SWT. Dengan begitu kebahagian dalam keluarga yang harmonis dapat kamu capai.
hmmm..., ya, ya saya memang seorang wanita yang terlahir di Jawa.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
akhir desember tahun 2013 yang lalu saya mendapat undangan pertemuan darmawanita di kantornya mas. Sebenarnya saya agak males datang karena ...
-
Minggu kemaren kita diajak jalan-jalan bapak ke xt square. Mumpung kk ikhsan masih libur, jadi buat ngisi liburan juga. Disana kita diajak m...
-
Ketika mendapati test pack ada garis merahnya dua, pastinya ibu-ibu yang menanti kehamilan akan seneng campur deg-degan. Biasanya saat keta...