hmm..., sebelum waktunya habis, saya mau ikutan lomba
tanda cinta-nya jeng soes. Biar tambah rame dan seru...
Cerita perkenalan saya dengan mas hampir sama dengan jeng astien dan ibu DzakiFai. Kami kenal di Diklat Pra-Jabatan tahun 2004. Waktu itu jumlah pesertanya lebih dari 100 orang dan kebanyakan sudah pada berkeluarga. Hanya beberapa saja yang masih nge-jomblo, termasuk saya.
Saya ga punya niatan buat nyari pacar di diklat itu, walau temen-temen kantor pada cerita kalau banyak yang dapat jodoh di diklat Prajab. diklat selama 2 minggu itu, saya cuma beberapa kali duduk ngobrol sama mas. Saya juga ga merasa ada perasaan naksir atau gimana.
Berhubung waktu diklat Prajab, saya rada aktif (maksudnya jadi pengurus kelas), saya jadi banyak dikenal sama temen-temen peserta diklat yang lain. Padahal saya ga hapal semua nama-nama mereka lho termasuk mas. Maklum ada 100 orang peserta yang terbagi menjadi 2 kelas.
Sebelum diklat berakhir, kami membuat buku kenangan yang berisi biodata dan alamat lengkap seluruh peserta.
Nah,setelah diklat berakhir, dengan berbekal data dalam buku kenangan itu, si mas dengan penuh keyakinan menyambangi rumah saya. Sampai di rumah saya, mas hanya ketemu bapak saya dan budhe yang kebetulan datang bertamu. Waktu itu saya sedang keluar rumah.
Ternyata mas pantang menyerah. Dia datang untuk kedua kalinya dan akhirnya ketemu saya juga hehe..
Ngobrol-ngobrol, ternyata nyambung dan menyenangkan. Mas juga suka bikin saya ketawa karena sering
ngelucu. Pokoknya selalu ketawa kalau ngobrol sama mas. Dari perjumpaan itu, ga berapa lama mas "nembak" saya. Hmmm perlu waktu cukup lama buat kasih jawaban
iya ke mas.
Begitu juga ketika mas mengajak saya menikah setelah 1 tahun kenal, saya juga masih ragu-ragu. Rasanya saya kok belum siap menikah di usia 24. Eh, Mas juga sabar menunggu sampai saya siap. Hampir 1,5 tahun lho nunggunya :)
Saya tersentuh dengan kesabarannya.
akhirnya di pertengahan tahun 2005, kami menikah. Ternyata pilihan saya tepat. Mas dapat menjadi sosok laki-laki yang mampu melindungi saya. Kesabaran dan kebaikannya dapat membimbing saya untuk lebih dewasa. Umur kami terpaut cukup jauh. Tapi mas bisa menjembataninya. Saya bukan lagi kanak-kanak, tapi saya dibimbing menjadi seorang perempuan dewasa. Terimakasih mas..
Kini, usia pernikahan kami menginjak tahun ke-6. Sudah ada ikhsan yang bikin rumah rame.
ini foto kami yang terbaru,