usia balita, katanya saat yang paling baik untuk mengajarkan bahasa. Anak usia balita bisa menerima lebih dari 1 bahasa. Namun disarankan untuk mengajarkan bahasa ibu terlebih dahulu supaya anak tidak bingung menggunakan bahasa.
Suatu hari ketika saya membeli ayam goreng di bilangan seturan, sleman, saya melihat ada seorang ibu dan anak perempuannya yang berusia 4 tahunan berbicara pake bahasa inggris. Wih, saya berdecak kagum juga soalnya penampakannya jawa asli tapi ngomongnya campur bahasa indonesia dan bahasa inggris. Kok bisa ya? Tuh ortunya pasti biasa komunikasi bahasa inggris di rumah, batin saya.
lalu bahasa apa yang saya ajarkan pada ikhsan?
kami, saya dan mas memilih bahasa indonesia sebagai bahasa pertama yang kami ajarkan. Selanjutnya setelah ikhsan bisa berkomunikasi (2 tahun), saya mulai mengajarkan bahasa jawa
krama (bahasa jawa halus). Mengapa bukan bahasa inggris?seperti trend saat ini? Berhubung kami orang jawa tulen, saya merasa lebih seneng ketika membayangkan besok ikhsan bisa berkomunikasi menggunakan bahasa jawa
krama kepada orang lain dan orang yang lebih tua. Menggunakan bahasa jawa
krama menunjukkan kita menghormati orang lain dan orang yang lebih tua. Kalo menurut orang jawa, anak jadi ngerti
unggah-ungguh atau tata krama. Karena dalam bahasa jawa
krama, kata-katanya halus dan sopan. Misalnya pun di saat marah, kalo menggunakan bahasa jawa
krama tidak akan keluar kata-kata yang kasar dan menyayat hati.
berhubung saya juga belum begitu mahir menggunakan bahasa jawa
krama, mas-lah yang jadi guru saya. Biasanya saya menggunakan bahasa jawa
ngoko (bahasa jawa tingkat terendah) untuk berkomunikasi. Namun setelah memutuskan untuk mengajari ikhsan bahasa jawa
krama, otomatis saya harus memberi contoh. Ketika ada ikhsan, saya berusaha menggunakan bahasa jawa
krama saat berkomunikasi dengan mas. Karena belum terbisa, kadang saya masih salah juga dalam pemilihan kata-kata dalam bahasa jawa
krama. Nah kalau sudah begitu, biasanya mas yang membetulkan. Maklum kangmas lebih fasih berbahasa jawa
krama ketimbang saya.
sekarang ikhsan sudah bisa sedikit-sedikit menggunakan bahasa jawa
krama untuk berbicara dengan saya dan mas juga kepada eyang, mbah kakung & mbah putri. Misalnya begini:
" ibu
dhahar,ikhsan maem." kalo menggunkan bahasa jawa
ngoko, " ibu maem,"
" bapak
siram, ikhsan
pakpung." (bahasa jawa
krama:
siram, jawa
ngoko:
pakpung, yang artinya mandi)
"bapak
sare ampun diganggu nggih." (bapak tidur jangan diganggu ya?, bahasa jawa
krama:
sare jawa
ngoko:
turu yang artinya tidur.)
ikhsan sedikit sudah bisa membedakan penggunaan istilah dalam bahasa jawa
krama dan
ngoko walaupun kadang masih tercampur-campur. Maklum namanya juga lagi belajar. Jadi kita sama-sama belajar ya nak..,sekalian melestarikan budaya jawa :)