Nama Gendhis Bags tidak asing
bagi pecinta tas rajut. Siapa sih yang tidak tahu Gendhis? Outlet-nya bisa
ditemui di jalan Ringroad Barat Yogyakarta. Ketika saya berkesempatan menginjakkan
kaki memasuki Gendhis bersama teman-teman
KEB di acara Arisan Ilmu tanggal 17 Agustus 2017 kemarin, mata saya bener-bener
dimanjakan oleh aneka tas rajut yang cantik-cantik. Penataan tas di showroom
Gendhis sangat artistik dan terkesan eksklusif. Model tas rajutnya pun kekinian
dan bikin mata ngiler ajah.
Showroom Gendhis di jalan Ring
road Barat ini terdiri atas 2 lantai. Di lantai satu kita bisa temui aneka tas
yang di display nan apik dengan suasana lampu yang redup menyejukkan. Naik ke
lantai 2, selain tas kita bisa temui aneka pouch batik, asesoris dan juga baju-baju
batik. Tinggal pilih aja, mana yang mantap di hati hehe..
view lantai 1 dari lantai 2 |
koleksi baju batik di lantai 2 |
koleksi asesoris di lantai 2 |
Setelah puas melihat-lihat
koleksi Gendhis Bags, acara Arisan Ilmu tentang kelas merajut untuk pemula pun
dimulai. Kami berduapuluh duduk lesehan di lantai dua dan menunggu tutor dari
pihak Gendhis untuk mengajari kami merajut. Sambil menunggu, saya sudah
berangan-angan bisa merajut tas sendiri. Hayah, angan-angan saya yang setinggi
langit itu jelas karena terkontaminasi melihat tas-tas rajut koleksi Gendhis
yang cantik-cantik. Lha wong memegang hakpen saja masih kaku kok berkhayal bisa
merajut tas sendiri.
Akhirnya khayalan saya terputus
karena mbak Rini dan mbak Wid sudah datang dan siap mengisi acara Arisan Ilmu
kali ini. Baiklah, mari dengarkan penjelasan mbak Rini dan wujudkan khayalan
itu menjadi kenyataan ;)
Mbak Rini adalah seorang expert pada dunia rajut merajut tas. Di awal
penjelasannya, beliau memotivasi kami untuk bersemangat dan berpikir positif
bahwa kita bisa merajut. Nah, kalau pikiran sudah terkondisikan maka keterampilan
tangan akan mengikuti. Nah bagi yang pertama kali memegang hakpen dan benang
nilon seperti saya, merajut akan menjadi sebuah big problem karena kedua tangan saya sangat kaku memegang hakpen
dan benang nilon. Tapi sebesar apa pun masalah akan hilang kalau kita semangat
dan berpikir bahwa kita bisa. Iya kan? (hayah, ini untuk memotivasi diri saya untuk
belajar merajut hehe...)
mbak Rini memberi penjelasan |
Pada arisan ilmu kali ini kami
mendapat 1 paket bahan untuk merajut yang terdiri dari 1 buah hak pen, 1 gulung
benang nilon dan 1 buah voucher dari Gendhis Bags senilai 50 ribu. Materi pertama
yang diberikan adalah membuat rantai. Membuat rantai adalah basic untuk membuat aneka bentuk rajutan
termasuk tas. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membuat rantai karena
benang nilon yang saya tarik memakai hakpen kadang malah brodol dan tidak
berhasil saya tarik. Ini tangan memang harus banyak latihan supaya luwes
memegang hakpen dan benang nilon. Tangan kanan memegang hakpen dan tangan kiri
memegang benang nilon. Jadi tangan kanan dan kiri harus kompak memainkan hakpen
dan benang nilon supaya benang bisa terajut dengan baik. Dan menyuruh tangan kanan dan kiri untuk kompak itu susye minta ampun. Perlu latihan berulang-ulang supaya tangan kanan dan kiri luwes memegang hakpen dan benang nilon.
membuat rantai |
Mbak Rini beberapa kali
mengingatkan supaya tangan kami jangan terlalu keras dan kaku memegang hakpen. Wah,
tapi nyatanya saya kesulitan juga meluweskan tangan. Beberapa teman sudah
lancar membuat rantai pada setengah jam pertama sehingga bisa lanjut ke materi
kedua yaitu memutar balik rantai dan materi ketiga mengisi rantai.
Waktu pelatihan yang hanya dua
jam jelas tidak memungkinkan bagi saya untuk menyelesaikan target membuat pouch
hape. Ya, paling tidak kami sudah tahu langkah-langkahnya. Beberapa teman
blogger sudah menghasilkan bentuk rajutan yang apik , salah satunya seperti
milik mbak Eva. Nah, mbak Erna dari pihak Gendhis ternyata menyediakan satu
bingkisan cantik bagi salah satu peserta yang dipilih oleh mbak Rini-tutor
kami-. Dan pilihan mbak Rini jatuh pada mba Eva. Wah, senengnya hasil rajutan
mendapat apresiasi dari Gendhis.
Di akhir acara, mbak Rini
menawarkan kepada kami jika ingin pelatihan lanjutan dapat menghubungi beliau.
Mbak rini bersedia memfasilitasi dengan memberi pelatihan rajut bagi komunitas
perempuan yang berminat. Jika berhasil membuat tas rajut yang layak maka akan
dibantu penjualannya melalui Gendhis. Mbak Rini bertugas untuk mengecek
kualitas dari tas rajut yang akan djual di Gendhis. Jadi untuk kualitas, tas
yang dijual di Gendhis bener-bener mendapat acungan jempol. Saya jadi maklum
kalau harga tas rajut itu tidak murah karena pembuatannya bener-bener handmade,
lama, butuh ketelatenan dan kualitasnya dikontrol.
Jadi Gendhis membuka peluang
untuk kemitraan bagi komunitas perempuan yang mampu menghasilkan tas rajut yang
kualitasnya sesuai dengan standar Gendhis. Ini merupakan kesempatan bagi
pemberdayaan perempuan yang mempunyai keterampilan merajut. Selain menyalurkan hobi
merajut ternyata ada peluang untuk menghasilkan uang dengan menjual hasil
rajutan. Hal itu tentu saja akan membantu perekonomian perempuan dan
keluarganya.
Dari kelas merajut pemula di
Gendhis kemarin, selain mendapat ilmu dasar-dasar merajut, saya juga mendapat
ilmu bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan sabar dan telaten jika ingin
mendapatkan hasil yang maksimal. Dan sebagai perempuan kita harus memberdayakan
diri pada peluang yang ada seperti program kemitraan yang ditawarkan Gendhis
ini. Sebagai perempuan kalau mandiri secara finansial lebih nyaman kan?
10 komentar:
Seru yaaaa ternyata merajut, tempatnya di Gendhis jg bagus. Yuk, kapan kita belanja tasnya? ^_^
Pas awal-awal masih kaku banget ya mak. tapi tetep semangat, gimana g semangat coba. kita di kelilingi tas keren-keren.
Jadi, kapan ni Mbak Entik jadi pengusaha produk rajutan?? ;)
Duh pingin nih pelatihan lanjutannya.. agendakan yuk
Aku masih ngakak kalau ingat peristiwa jalinan kasih kembar yang terpisah di Gendhis Bag :D Yuk kapan lanjut lagi?
Mba Entik, saya juga niih (((terkontaminasi))) untuk bisa datang lagi dan meminang salah satu tas trus dibawa pulang heheheh
Setiap merajut satu baris trus ngeliatin tas keren di rak samping kita duuuh jauhnya ternyata. Hahaha..
ih keren..dari sepuluh taun lalu pengen belajar merajit, belum kesampean he he he
Sepertinya aku sdh komen tapi via hp, mungkin nggak ke upload ya heheee.... Tempat hpku sudah selesai tapi butuh waktu 2 minggu wkwkwkk. Kalau disuruh bikin tas gitu bisa berapa abad ya selesainya?
Mama Entik...
tas gendhis kan terkenal tuh
harganya mahal mahal ya?
Posting Komentar