Yang tinggal di daerah Kutoarjo-Yogja-Solo pasti kenal dengan nama Pramek. Ya, Pramex adalah singkatan dari Prambanan Expres, sebuah kereta antar kota yang menghubungkan antara kota Kutoarjo sampai kota Solo. Perjalanan Yogya-Solo hanya ditempuh dalam waktu 1 jam saja sedangkan jika kita naik mobil/bis bisa memakan waktu hampir 2 jam. Karena waktunya lebih cepat, kereta Pramex ini jadi idola bagi para penglaju di kota Yogja-Solo atau bagi wisatawan yang ingin jalan-jalan ke Solo/Yogja.
Nah ngomongin soal Pramex,
sebenarnya sudah lama saya ingin ngajak Ikhsan-Ikhfan untuk nyoba naik. Ya,
sebagai pembelajaran aja bagi mereka bahwa ada alat transportasi umum yang
namanya kereta. Si kecil Ikhfan belum pernah sama sekali saya ajak naik kereta.
Beberapa waktu yang lalu sih mereka sudah pernah saya ajak nyobain transportasi
umum di Yogja yaitu bis TransJogja.
Beberapa kali rencana saya naik Pramex
gagal. Eh, kok ya kebetulan sekolahnya adik Ikhfan ada acara lifeskill buat
nyobain naik kereta Pramex ke Solo. Pucuk dicinta ulam tiba, saya langsung
daftar ikutan. Alasannya nemanin adik Ikhfan dan kebetulan diminta pihak
sekolah untuk membantu ngangkut sebagian siswa ke stasiun Tugu.
Hari Rabu, 25 Januari 2017
Hari yang dinanti Ikhfan tiba
juga. Bangun tidur langsung teriak, “Ibu...uuu aku mau naik kereta.”
Saya jadi geli aja, nih anak jadi
semangat banget berangkat sekolah? Ditambah gampang diajak mandi dan siap-siap
pagi karena diminta kumpul di sekolah jam 7.15. Kalau hari biasa, wuih...susah
diajak mandi. Ada aja alasannya buat mengulur waktu mandi.
Sampai di sekolah Ikhfan,
ternyata sudah banyak yang datang. Ini anak playgroup dan TK yang jumlahnya
hampir 65an anak dan sebagian besar tidak ditemani orang tua, siap berangkat ke
stasiun Tugu Yogya. Ibu guru yang ikut ada bu Anik, bu tari, bu Wia,bu Icha dan
bu Niken ditambah beberapa wali murid yang jadi “sopir” mobil. Huhu..saya
ngebayangin repotnya bu guru ngurusin anak-anak sebanyak ini.
Sebelum berangkat, anak-anak diberi
co-card yang dikalungkan di dada mereka yang bertuliskan nama anak dan nomer
telefon bu guru. Yah untuk memudahkan menghubungi contact person kalau misalnya
mereka terpisah dari rombongan. Saya yang Cuma jadi pengikut juga dikasih
co-card yang tulisannya pendamping hehe..
setiap anak wajib memakai co -card |
Ga disangka juga, anak-anak
gampang diatur. Semua nurut sama bu guru. Ketika disuruh baris dan bergandengan
tangan sama temannya dan berjalan mengikuti bu guru menuju kereta, mereka juga
nurut dan ga ada yang lari-lari keluar barisan. Gini nih yang perlu dicontoh
sama orang dewasa, ketika sudah percaya sama pimpinan ya kudu nurut apa yang
dikatakan pemimpin, jangan bikin acara sendiri dalam rombongan. Beda banget
kalau anggota rombongannya orang dewasa, pasti banyak yang ga nurut sama
pimpinan rombongan dan waktunya selalu molor karena anggota rombongan pada ga
tepat waktu.
Berhubung kita naik di stasiun
pertama pemberangkatan kereta, jadi kereta masih kosong dan kita bisa bebas
memilih gerbong. Alhasil satu gerbong berhasil “diokupasi” oleh rombongan
KB-TKIT Baiturahiim. Gerbong jadi berwarna oranye karena dipenuhi anak-anak
yang pake seragam orange. Setelah semua dapat tempat duduk, bu guru mulai
mengabsen satu-satu. Setelah semua nama dipanggil, saatnya duduk manis dan
menunggu kereta Pramex berangkat jam 09.10 tepat.
Kereta berangkat jam 09.10 dan
mini joy trip ini dimulai. Suara-suara celotehan dan canda tawa mewarnai
perjalanan. Bekal makanan pun mulai dikeluarkan dan anak-anak saling berbagi.
Anak-anak juga berlarian di gerbong. Ikhfan malah bergelantungan di pegangan
besi tempat tas di atas tempat duduknya.
Perjalanan 1 jam ke solo terasa
singkat karena kehebohan anak-anak di kereta. Kami sampai di stasiun solo
Balapan jam 10.10 tepat. Rombongan turun dan kami berkumpul di selasar stasiun
yang luas. Pembelajaran lifeskill buat anak-anak telah dimulai. Mereka
dikenalkan dengan kereta, sebuah transportasi masal yang sudah dikenal sejak
jaman dulu. Kereta memang sebuah alternatif transportasi publik yang perlu
dikembangkan di Indonesia. Kalau dibandingkan dengan negara-negara Eropa,
jepang atau China yang mempunyai transportasi kereta cepat yang super canggih,
Indonesia memang jauh tertinggal. Yogja contohnya, tidak mempunyai transportasi
publik yang bagus. Orang-orang lebih senang naik kendaraan pribadi terutama
motor jadi jalan-jalan Yogja di titik tertentu pasti macet. Orang males naik
transportasi umum karena tidak bisa diandalkan waktunya. Padahal kalau
transportasi umumnya ditata dengan baik, kalau saya sih pilih naik transportasi
umum.
Setelah istrahat makan dan
bernyanyi-nyanyi, saatnya kita bertemu dengan masinis kereta Pramex. Wah, saya
kaget juga ada acara ketemu pak masinis. Jarang-jarang lho bisa liat masinis
saat kita naik kereta. Salut deh sama bu guru yang merancang acara. Masinis
kereta Pramex ada 2 orang dan mereka bercerita sedikit di hadapan anak-anak
yang terkagum-kagum melihatnya. Ketika ditanya, “siapa yang cita-citanya pegen
jadi masinis?”
Eh, semua anak mengangkat tangan
sambil berteriak, “aku...uuuu.”
Selanjutnya adalah poto sesion
dengan pak masinis dilanjutkan salim sama mereka. Terimakasih ya pak masinis,
bersedia meluangkan waktu bertemu anak-anak dari KB-TKIT Baiturahiim Yogya.
Karena tiket kereta balik ke
Yogja jam 12.30, jadi setelah poto-poto sama masinis, kami segera naik ke
kereta Pramex yang sudah terparkir. Sekali lagi bu guru mengabsen dan semua
anak ada. Ga ada yang tercecer, alkhamdulillah.
Perjalanan pulang terasa cepat
karena banyak anak-anak yang tertidur di kereta. Kami sampai Yogja disambut
hujan dueras. Kalau hujan begini jalanan macet dan perjalanan pulang dari stasiun
Tugu ke sekolah makan waktu hampir 45an menit lebih. Di sekolah wali murid
sudah menunggu menjemput anak-anak. Anak-anak turun dari mobil dengan wajah
ceria senang. Yah, mereka telah melewati satu hari yang menyenangkan, belajar
lifesklill tentang stasiun dan kereta. Sebuah pengalaman yang mungkin tak
terlupakan bagi mereka. Akan jadi cerita bahwa, “aku pertama kali naik kereta
bareng bu guruku di TK.”
Terimah kasih bu guru atas
kreatifitasnya mengajar anak-anak dengan tulus.
Cerita naik Pramex dibawa pulang
Ikhfan dengan semangat. Sampai rumah cerita sama bapak dan kakak Ikhsan betapa
menyenagkannya naik Pramex bareng teamn-teman dan bu guru. Kakak ikhfan
langsung komentar, “ enak banget jadi anak TK, sekolahnya jalan-jalan terus,
kok pas aku TK di baiturahiim ga diajak naik Pramex sama bu guru ya?”
Wedew...iya ya jaman kakak Ikhsan
TK, belum ada ide naek kereta hehe... jadi maaf ya kak..
2 komentar:
seru banget mbak acaranya,
bawa anak2 sebanyak itu naik kendaraan umum..
anak2 keliatan banget senengnya itu ya, mondar mandir di kereta..
salut deh sama acaranya
waaah seragam olah raganya sama kayak punya dija
warnanya oranye
dija cuman sekali aja naik kereta
ya waktu ke jogja itu mama entik
yang waktu kita ketemuan
Posting Komentar