Kamis, 29 September 2016

Mengenal Megacolon Konginetal (Hirzprung Disease)

Saya bahagia sekali ketika mendengar kabar keponakan saya yang berprofesi sebagai bidan melahirkan anak keduanya dengan normal dan selamat. Saya dapat status baru yaitu “eyang” karena menurut adat Jawa, secara garis keturunan anak dari keponakan saya adalah cucu dari kakak saya sehingga bayi itu juga dianggap cucu saya.

Satu hari setelah mendengar kabar kelahirannya, saya langsung meluncur ke rumah sakit untuk menengok. Pengen buru-buru melihat cucu baru. Cucu saya ini terlahir laki-laki dengan berat badan kurang lebih 3 kg, lahir secara spontan. Ibu dan bayi sehat semua. Melihat bayi, tangan saya gatal ingin menggendong dan ketika saya gendong keponakan saya menyeletuk,
“Wah, bulik (tante) masih wangun (=pantas) punya bayi lagi lho..”
“Masa sih?” tanya saya sambil mengayun-ayun si kecil Fadli yang menatap saya dengan pandangan lucu.
menggendong Fadli yang berumur 1 hari

Jumat, 23 September 2016

Menjadi Orang Tua yang Bijak Ber-internet



Saya adalah generasi tahun 90an, saat-saat awal yang namanya internet mulai dikenal oleh anak-anak muda di Indonesia. Di tahun pertama saya SMA, saya mulai mengenal yang namanya email atau surat elektronik, website dan chating-chating ala IMRC maupun YM. Cara menggunakan internet saya peroleh dari teman-teman dan juga pernah sekali ikutan workshop gratisan tentang internet. 
 
Waktu itu, bisa menggunakan internet tuh sesuatu banget deh karena belum banyak anak-anak muda sebaya saya yang bisa pake internet. Jadi rasanya seneng banget sampai mungkin terlalu seneng sampai tiap hari ada perasaan pengen menyambangi warnet untuk sekedar chating lewat MIRC.

Kala itu belum ada smartphone dan penggunaan handphone pun masih terbatas kalangan tertentu saja, jadi warnet menjadi idola orang-orang yang ingin menggunakan internet- termasuk saya. Namun selang 15an tahun, keadaan sudah sangat berbeda. 

Selasa, 20 September 2016

Perpustakaan yang cozy

Sudah lama banget saya pengen singgah di perpustakaan daerah Jogja yang bernama Grhatama Pustaka. Dari jauh gedungnya terliat bagus dan keren, jadi bikin penasaran aja buat masuk. Biasanya kalau denger kata perpustakaan, yang ada dalam pikiran kita adalah gedung yang "kaku" dan rak yang penuh buku trus jadi bikin males masuk. Beda banget kalau disuruh masuk toko buku.

Minggu kemarin, saya dan Ikhsan menyempatkan diri masuk ke Grhatama Pustaka yang lokasinya dekat dengan Jogja Expo Center. Yuk mari kita lihat-lihat ke dalam..

Gedung Grhatama Pustaka tampak dari depan