Kamis, 21 Januari 2016

cerita khitanan-nya kakak ikhsan

Tanggal 29 desember 2015 kemaren menjadi "hari yang bersejarah bagi kakak ikhsan". Ya, di tanggal itu kakak ikhsan mantap untuk di khitan. Saya dan mas juga "memaksakan hati" untuk mantap. Karena saya, kalau ditanya kapan siap meng-khitan-kan ikhsan? hua...saya selalu ngambang njawabnya. Rasa hati ga tega ngeliat mr p****nya kakak ikhsan dikhitan. Takutnya juga ngerawatnya pasca khitan.
Membayangkan kakak bakal rewel. Huh, pokoknya ga tega.

Tapi ternyata ikhsan sudah memberi saya ultimatum, kalau pas liburan terima rapot kelas 3 semester 1, dia harus sudah khitan. Jadi masuk sekolah sedah khitan, titik. Usut diusut ternyata pak guru di sekolah menghimbau anak-anak putra untuk khitan pas libur sekolah tiba.

Saya dan mas belum menentukan tempat khitan buat ikhsan. Tetapi sudah pasti harus di rumah sakit dengan bantuan dokter bedah. Ga bisa di bong supit atau tempat sunat non RS. Latar belakangnya adalah karena sebenarnya saran untuk segera meng-khitan ikhsan sudah sejak ikhsan berumur 2 tahun. Dokter anak yang sering menangani ikhsan mendiagnosa ikhsan mengalami fimosis.
Fimosis ini adalah kondisi dimana kulup melekat pada kepala p**** dan menutup lubang p****. Akibatnya, urin tidak dapat keluar normal dan kepala p**** tidak dapat dibersihkan.
Fimosis bisa memicu timbulnya infeksi yang disebut balanitis atau infeksi di kepala p****. Fimosis juga bisa membuat anak kesakitan saat berkemih.
Pada ikhsan, sejak didiagnosa fimosis, ikhsan sering panas dan ketika berkemih p**** akan "melembung". Dokter menyarankan ikhsan untuk segera sirkumsisi/khitan dengan bius total karena usianya dibawah 9 tahun sehingga dianggap belum bisa kooperatif jika sirkumsisi dilakukan dengan bius lokal.

Saya dan mas rada ngeri kalau khitan dilakukan dengan bius total. Alasan ini kadang ga rasional bagi orang lain tapi kami tetep aja takut dan ngeri walau kami harus nanggung risiko ikhsan jadi sering panas karena terjadi infeksi. Maaf ya kak ikhsan...
(yang ini jangan ditiru ya.., karena sebaiknya memang anak yang terkena fimosis harus segera dikhitan supaya tidak sering terjadi infeksi).