Jumat, 30 September 2011

menikah?????

kalau teman-teman ditanya, di usia berapakah dikatakan ideal untuk menikah???
pasti jawabannya akan beragam. Kebanyakan pasti menjawab diatas usia 17 tahun. UU perkawinan kan mengatur untuk menikah minimal usia 17 tahun.
Nah, kalau menurut saya usia sekitar 25an tahun bagi wanita adalah saat yang pas untuk menikah. Walaupun di jaman sekarang, di kota (catatan bukan pedesaan yang terpencil) usia itu bisa bergeser lagi. Banyak pertimbangannya yang diambill wanita ketika memutuskan untuk menikah.

Senin, 26 September 2011

mari berubah menjadi lebih baik

Setiap orang pasti ingin berubah menjadi lebih baik. Tapi perubahan tidak akan terjadi kalau tidak dimulai. Tidak sedikit orang yang nyaman dengan keadaannya sekarang (status quo). Ga mau berubah karena untuk berubah pasti akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada diri kita. Betul ga? Contoh paling nyata adalah seseorang yang kecanduan narkoba. Kalau ingin ada perubahan pada dirinya, dia harus melepaskan kecanduannya tersebut. Untuk lepas dari kecanduan, tidaklah mudah karena sang pecandu akan mengalami rasa tidak nyaman pada tubuhnya ketika tidak memakai narkoba seperti sakaw atau nagih. Rasanya sungguh tidak nyaman dan sangat menyiksa. Kunci keberhasilannya adalah keyakinan dan kematapan hati bahwa dia bisa melaluinya.
Kalau saya ditanya, apakah ada perubahan yang berarti dalam hidupmu selama ini? Jawabannya, ya ada.

Senin, 19 September 2011

story puding: cinta dalam hati

Mau menceritakan tentang pernikahan sendiri kayaknya kurang mantaps karena usia pernikahan kami masih seumur jagung, baru 6 tahun. Nah, kali ini saya mau berbagi kisah tentang pernikahan orang tua saya.

Bapak saya berasal dari keluarga petani di sleman, sedangkan ibu dari keluarga guru di kutoarjo. Perbedaan budaya keluarga jelas terlihat diantara kelauarga besar bapak dan ibu. Keluarga besar ibu sangat mementingkan pendidikan dan pekerjaan sebagai pegawai negeri. Semua kakak dan adik ibu adalah pegawai negeri dan mengenyam pendidikan. Sedangkan dari keluarga bapak, karena latar belakang petani, maka pendidikan tidak begitu menjadi prioritas. Hanya beberapa orang anak dari embah yang jadi pegawai termasuk bapak. Selebihnya adalah bertani dan berdagang di pasar.

Kamis, 15 September 2011

cerita lebaran (lanjutan)

di postingan kemarin, saya belum memajang foto-foto waktu lebaran kemarin. Acara lebaran kami dipenuhi dengan jadwal sawalan trah keluarga, baik dari keluarga saya maupun keluarga mas di bantul. Hari kedua lebaran, kami sawalan di keluarga besar eyang di tempel-sleman. Bulik Sri yang kebetulan lebaran di djogja, jadi bisa ikutan ketemu dengan keluarga besar eyang yang sekarang jumlahnya mencapai 150an orang termasuk anak,cucu sampai buyut. Saya aja,ga kenal semua hihi..

Selasa, 13 September 2011

the sweetest memorie

Saya pengen ikut memeriahkan 1st Giveaway-nya jeng orin, sebelumnya saya mengucapkan happy 1st anniversary buat jeng orin dan suami semoga menjadi keluarga yang SAMARA dan cepet dapat momongan.

Nyari-nyari foto yang sweetest memorie emang susah. Soalnya banyak foto yang punya cerita dan kenangan sendiri-sendiri. Setelah ngubrek-ubrek file, akhirnya saya milih foto ini.
Foto ini diambil di tahun 2007 saat ikhsan berumur 4 bulan. Waktu itu kami menghadiri sawalan keluarga di bantul dan pertama kali pake baju kembaran sekeluarga. Dan pas kondisi saya benar-benar pulih setelah melahirkan ikhsan. Melahirkan ikhsan, memang sebuah perjuangan yang tidak mudah. Saya dinyatakan positif hamil setelah 1,5 tahun menikah. Dan harus opname di RS sampai 2 kali selama masa kehamilan. Morning sickness yang parah membuat saya dehidrasi dan harus opname di usia kehamilan 7 minggu.. Morning sickness masih terus hadir selama 9 bulan kehamilan. Memasuki bulan ke 8, saya mengalami kontraksi hebat dan harus opname lagi. Alhamdulillah, kehamilan masih bisa dipertahankan sampai HPL. Proses melahirkan pun ternyata tidak mudah. Saat itu saya baru bisa merasakan beratnya perjuangan seorang ibu bagi anaknya. Perjuangan antara hidup dan mati. Dan saya jadi teringat pada almh. Ibu, sungguh saya merindukannya saat saya mengalami perjuangan antara hidup dan mati itu.

Proses pembukaan memakan waktu sekitar 7 jam, setelah bukaan komplit ternyata bayi tak kunjung keluar. Setelah berjuang mengejan hampir 2 jam, akhirnya saya menyerah untuk di-sesar karena terjadi bleeding. Tepat jam 16.00, tanggal 30 Juni 2007, lahirlah seorang bayi laki-laki dari perut saya. Mas yang meng-adzani telinganya.

Pasca sesar, ternyata saya mengalami komplikasi. Bekas luka jaitan basah dan terus mengeluarkan cairan. Saya juga sempat mengalami baby blues. Treatment yang dilakukan dokter adalah memencet bekas luka dan membuat luka baru karena tubuh saya menolak benang yang ditanam sehingga terus-menerus mengeluarkan cairan. Wuih, rasanya seperti diiris pisau lagi, perihnya mak... Saya selalu menangis menahan perihnya, habis ga dibius sama dokternya. Mas yang menemani saya juga ikutan mringis-mringis kayak nahan sakit juga. Dan kejadian ini berlangsung terus sampai 3 bulan. Menjelang masa cuti saya habis, Alhamudulillah luka bekas jaitannya saya juga mulai mengering.

Ketika hari idul fitri tahun 2007 tiba, kondisi saya sudah fit dan ok, jadi bisa berpose cantik bareng ikhsan dan mas :)

Postingan ini diikutsertakan dalam 1st Giveaway: The Sweetest memories-nya jeng orin

Nb: maaf ya jeng malah isi postingannya jadi curhat hehe...

Jumat, 09 September 2011

rapelan cerita

wah, lama ga apdet blog. Jadi banyak cerita yang terlewatkan nih. Bingung mau mulai dari mana nih. Mulai dari cerita ultah bapakna ikhsan aja ya?
ultah mas
tanggal 28 agustus kemaren mas ultah. Kebetulan pas bulan puasa. Sebenarnya ga ada niat buat ngerayain. Biasanya kalau di keluarga kami ada yang ultah, saya hanya beli blackforest, doa bareng, tiup lilin dan buka kado. Nah, kemaren si mas minta dirayain. Wah, kayak anak-anak aja, batin saya. Akhirnya saya turuti keinginan mas. Saya ngundang keluarga kakak ipar, kakak saya dari semarang yang kebetulan udah mudik dan eyang untuk buka bersama dalam rangka ultah mas. Saya coba booking resto langganan saya di kawasan jl. kaliurang, ternyata di tanggal 28 agustus mereka dah tutup karena libur lebaran. Nyari-nyari resto di seputaran jalan kaliurang, akhirnya pilihan saya jatuh di resto palem gading. Resto yang terbilang baru, tapi kami dulu pernah nyobain makan di sana dan lumayan enak.
Akhirnya kami buka bersama disana tepat di malam tgl 28 agustus. Lumayan seru dan ramai karena yang datang sekitar 15an orang. Terkabul juga keinginan mas buat ngerayin ultah hehe...
Saya juga nyiapin kado spesial buat mas. sstt...sinya rahasia.. hehe..

acara lebaran
Lebaran tahun ini sama seperti lebaran tahun lalu. Kami melewatkan malam takbiran dan lebaran hari pertama di tempat mbah kakung di bantul. Namun lebaran kali ini jadi lebaran spesial karena bulik saya jauh-jauh dari tangerang pengen banget berlebaran di djogja. Bulik Sri namanya. Bulik Sri adalah adik dari ibu saya yang sudah meninggal 11 tahun yang lalu. Ibu adalah anak kedua dari 5 bersaudara. Bulik sri anak ke3. Saudara-saudaranya yang lain sudah meninggal dalam usia muda termasuk ibu saya. Jadi saudara dari ibu yang masih hidup tinggal bulik sri saja.
Ceritanya bulik sri kangen sama suasana djogja yang dulu semasa ibu saya masih hidup hampir setahun sekali disambanginya. Mungkin bulik juga kangen sama ibu saya.
Kami semua sontak bergembira mendengar kabar kedatangan bulik. Kangen juga ngobrol ngalor-ngidul sama bulik, apalagi fisik bulik hampir mirip dengan ibu. jadi rasanya agak terobati rasa kangen kami dengan sosok ibu yang sudah lama meninggal. Bulik masih tampak sehat dan tidak lelah setelah menempuh perjalanan darat selama hampir 15 jam karena terkena macet karena arus mudik. Bulik datang dengan rombongan adik sepupu saya yang juga mau lebaran di djogja. Setelah mengantar bulik di rumah, sepupu saya melanjutkan perjalanan ke tempat saudaranya.
Dan hampir 4 hari bulik melewatkan lebaran bersama kami. Ngobrol dengan bulik ga ada matinya dewh. Ngomongin apa aja bisa dan tahan lama lho. Ga terasa ampe berjam-jam hehe...

Ketika bulik bertemu dengan kakak tertua saya, mba ratna, sontak bulik berkata," duh aku ketemu yu sum lagi." (yu sum adalah panggilan bulik kepada ibu saya).
kami hanya bisa tersenyum saja, memang penampakan kakak saya yang satu itu sangat mirip ibu.

ultah saya
ultah saya dan mas hanya terpaut sekitar 2 minggu, tapi jatuh di bulan berbeda. Hari ini saya genap berusia 32 tahun. Doh, ga terasa waktu berjalan begitu cepat. Di usia ini saya sudah punya suami dan anak. Dulu waktu masih kuliah, kalo ngebayangin umur sudah 30an, berasa tuwir banget. Ah, ternyata cepat banget rasanya saya melewati waktu hingga sampai di usia ini. Alhamdulillah, harapan dan keinginan saya sudah banyak yang tercapai. Saya sangat bersyukur atas rahmat dan karunia Allah kepada saya dan keluarga. Semoga di tahun-tahun mendatang saya bisa lebih bersyukur dan memanfaatkan rahmat dan karunia Allah kepada saya.

Tadi pagi saya dibangunkan oleh bisikan selamat ulang tahun dari mas.
"Met ultah ya jeng.."
Saya terbangun dan mendapat kecupan di pipi. Masih terkantuk-kantuk saya menerima bungkusan kado dari mas. Doh, senengnya dapat kado dari suami tercinta saat pertama kali mata melek dari tidur. Dengan penuh semangat saya buka bungkusan itu. Dan tralaaa..., sebuah tas cantik yang masih ada label harganya. Saya ngekek liatnya. Ketika saya tanya mas, kenapa label harganya ga dilepas saat bungkus kado? jawabannya simpel.
"Biar jeng tahu harganya, ga murah lho.." hihi..., ada-ada aja.
Anyway makasih mas, untuk surprise pagi ini.