Senin, 30 Agustus 2010

begadang

tiga hari ini tekanan darah saya drop sampai angka 90/60. Lemes dan melayang rasanya. Gara-garanya beberapa hari ini saya kurang tidur. Bukannya nonton bola tapi karena ikhsan ga mau diajak tidur jam 9. Kalau di malam hari kurang tidur atau tidur saya sering-sering bangun, emang tekanan darah saya biasanya langsung turun. Sembuhnya sebenarnya mudah, asal saya dapat tidur nyenyak maka tekanan darah normal lagi.

Nah beberapa hari ini entah kenapa, ikhsan selalu tidur diatas jam 11 malam. Alamat saya cuma tidur beberapa jam saja karena jam 3 pagi harus bangun nyiapin sahur. Saya tanya sama mba yang momong, kalau siang ikhsan tidur berapa jam? katanya sih sekitar 2 jam kayak biasanya. Jam tidur siang ikhsan biasanya antara jam 12 - 14. Dan biasanya jam 1/2 9 malem dah ngantuk. Lha ini ampe jam 11 malem belum mau tidur. Maunya maen terus, padahal semua lampu di rumah sudah dimatikan dan semua orang sudah masuk kamar. Eh, ikhsan dengan santai mengeluarkan maenan dan maenan sendiri. Saya pura-pura tidur, enggak tega kalau ninggal tidur :(.

Bosen maenan, trus nyusul saya ke kamar. Kirain sudah berminat untuk tidur. Eh, ternyata maen lompat-lompat di kasur sambil nubruk-nubruk saya. Weh..,tepok jidat deh. Dan yang selamat dari permainan tubrukan ikhsan adalah mas karena mas sudah lebih dulu tidur di kamar sebelah.

Permainan tubruk-tubrukan ini susah dihentikan. Saya sudah pura-pura tidur tapi tetep aja ditubruk-tubruk dan disusul suara ikhsan yang cekikikan. Kalau mata saya masih merem, maka tubrukan ikhsan akan diulang dan semakin keras.

"wah ibu masih merem." ikhsan dan bantalnya akan menubruk saya lagi.
kemudian ikhsan akan mengintip mata saya, "wah melek sithik..,lagi," dan Bruu..ukk saya ditubruk lagi sampai akhirnya saya membuka mata.
Begitu melihat mata saya terbuka, ikhsan akan melompat-lompat girang karena berhasil membangunkan saya. Kemudian mengulangi lagi.. dan lagi...

setelah saya paksa untuk rebahan dan tidak loncat-loncat lagi, ikhsan baru mulai mengantuk dan berhasil tidur jam 11an malem. Wuih.. capek rasanya.
paginya ikhsan baru bangun jam 1/2 8 menjelang saya berangkat ngantor.

saya jadi mikir-mikir apa penyebab ikhsan tidur selarut itu ya? kalau dihitung jumlah jam tidur malamnya tetep sekitar 8 jam. Kalau dia tidur lebih larut, bangunnya lebih siang dan jumlah jamnya sama kalau dia tidur lebih awal karena dia akan bangun lebih pagi juga...
Anak-anak yang laen pernah ga ngalamin kayak ikhsan??
share dunk temen-temen...

selamat ulang tahun

tanggal 28 Agustus kemaren adalah hari ulang tahun mas dan pas saat mas pulang dari Jakarta. Saya tidak menyiapkan perayaan apa-apa. Hanya sekotak kado (sstt ini juga isinya pesenan dari si bapak hihi) dan bisikan selamat ulang tahun di telinga mas menjelang kami sahur. Teriring doa semoga di masa-masa yang akan datang, mas semakin menyayangi kami -saya dan ikhsan-, semakin dewasa, semakin meningkat syukur dan ibadah kepada Allah serta dimudahkan rejeki. Amien..

Dan bisa ditebak, ketika membuka kadonya mas tersenyum senang sambil memeluk saya.
"Makasih jeng. Kadonya cocok.."

Kamis, 26 Agustus 2010

obrolan di telepon

hari ini adalah hari ketiga si mas di jakarta. Tadi malam selepas buka, hape saya berdering ternyata cuma miscal. Saya buka hape, eh ternyata mas yang miscall. Saya udah mbatin dalam hati kalau miscall gini kayaknya pengen ditelpon nih. Ya sudah akhirnya saya pencet nomor mas dan ngobrolah kita.

" kok cuma miscall mas?"
" biar ditelpon jeng. Ngirit pulsa."
wah, rada gondok juga masak alasan pengen ditelpon cuma karena ngirit pulsa. Coba kalau bilangnya karena kangen denger suara saya, pastinya kan saya dah melayang nih... tapi denger suaranya ajah, rasanya dah mak nyes seneng :)
"oya, jeng dah disiapin belum?"
"apa mas?"
"itu..tuh."
saya tersenyum dan dalam hati dah nebak.
"spek-nya ndak lupa to jeng?"
"ndak. Inget kok mas."
"sip deh. dah dulu ya? mas mau seson lagi."
"iya deh, sampai ketemu di djogja ya?
tuut.. hapenya ditutup. Padahal saya yang telpon, eh malah yang mengakhiri obrolan si mas.

dan hari ini kayaknya saya harus mulai nyiapin pesenannya mas. Maklum besok pas mas pulang ke djogja tuh barang dah harus terbungkus rapi pake kertas kado ditemani kue ulang tahun plus lilin diatasnya.
Rasanya pengen ketawa ajah, masak mau ulang tahun dah pesen kado duluan sama istri :)

Senin, 23 Agustus 2010

ikhsan 3 taon 2 bulan

ah, sudah lama tidak up date perkembangan ikhsan...
di usianya yang sekarang ini, ikhsan sudah bisa mengungkapkan banyak hal. Saya sendiri terkadang sampai rada keteteran meladeni pertanyaan-pertanyaan ikhsan yang penuh dengan kata tanya," kenapa dan mengapa?" Dan kami -saya dan mas- harus bisa memberikan jawaban yang rasional dan bisa diterima ikhsan. Pertanyaan-pertanyaan itu seperti:
"ibu,kenapa matahari tenggelam?"
"ibu,ikhsan waktu bayi keluar dari perut ibu ya?"
"ibu, kenapa ibu dan bapak kerja?"
"ibu, kenapa ikhsan ga kerja?"
dan masih banyak lagi.

untuk urusan makan, kayaknya jadi hal yang rada penting karena nafsu makan ikhsan naek turun. Jadinya berat badan susah naeknya walau tetep ada di atas garis hijau KMS. Kalau pas ga mau makan, dibikinkan makanan macem-macem juga ga mau. Sekarang ini makanan favoritnya adalah mie ayam. Wes, kalau lagi makan mie ayam bisa habis banyak dan saya tidak perlu menyuapi karena ikhsan biasanya pengen makan sendiri. Selain itu ikan bakar dan cookies buatan saya juga jadi makanan favoritnya. Sayuran tetep jadi makanan yang paling banyak dilepeh. Kudu super duper sabar dengan ikhsan kalau masalah sayuran, hehe..

masalah sekolah, ikhsan masih minta ditunggu saat sekolah. Saya juga ga memaksa ikhsan untuk sekolah. Maklum ikhsan juga masih 3 taon, jadi menurut kami acara sekolah hanya sekedar ajang sosialisasi dengan teman sebaya dan perkenalan tentang aturan di luar rumah. Kalaupun, di sekolah diajarkan keterampilan yang mengasah motorik halus dan kasarnya itu adalah manfaat tambahan bagi ikhsan.
sampai sekarang jika waktunya sekolah tiba, ikhsan dengan sukarela dan minta untuk sekolah. Jadi tidak ada acara "pemaksaan" bagi ikhsan untuk sekolah.

perkembangan yang lainnya:
* masih suka minta digendong-gendong dan pura-pura jadi bayi. hihi.. geli aja liat ikhsan kalau pas pura-pura jadi bayi, dia kan merangkak-rangkak dan bilang "oek..oek.." setelah itu akan berdiri dan bilang,"sekarang jadi ikhsan gede!"
* ikhsan sudah bisa menggunakan gunting dan memotong kertas menjadi potongan-potongan kecil berbentuk segitiga
* mulai bisa menggunakan pensil untuk menggambar dan mewarnai
* memakai dan melepas celana sendiri, tapi untuk melepas kaos masih belum bisa
* sekarang sudah bisa pipis sendiri di toilet tapi kalau malem masih suka ngompol walau sebelum bobo udah pipis dulu. Lha gimana ga ngompol kalau sebelum bobo minta mimik susu dulu hehe...
*
* terkadang tantrum kalau keinginannya tidak terpenuhi. Dah kayak rocker kalau teriak :)
* mulai bisa mengetik huruf-huruf pada keyboard komputer
* mengeja huruf dan suku kata
* masih suka ribut kalau diajak sholat jamaah di mesjid
* hafalan surat pendek juz amma sekarang macet. Baru sampai At Tiin dan sekarang mulai banyak alasan kalau diajak ngaji ngapalin surat.

Senin, 16 Agustus 2010

tantrum pada anak

seminggu terakhir ini ikhsan sangat "sensi". Seringkali ada hal-hal yang tidak berkenan di hatinya. Akibatnya, ikhsan akan berteriak-teriak dan nangis kenceng banget ampe tetangga-tetangga pada denger. Jadi rada ga enak deh. Terkadang pun tidak cukup dengan teriakan dan tangisan yang keras, ikhsan masih memukul-mukul saya sambil berteriak," aku marah sama ibu..."
Sebenarnya kadang hanya persoalan sepele saja seperti saya mengajak ikhsan mandi waktu ikhsan masih maen atau memintanya agak mundur saat nonton tipi dan saya langsung "dicap bersalah" sama ikhsan karena menganggu kenyamanannya saat bermain atau nonton tipi.

Alasan yang sepele tapi bisa berakibat teriakan dan tangis. Berhentinya juga ga sebentar. Biasanya ikhsan berhenti berteriak setelah saya meminta maaf dan bertanya," kenapa ikhsan marah sama ibu?"
Dengan tersengal-sengal ikhsan menjawab,"tadi ibu bilang mandi tapi kata ikhsan ga mandi..."
"oya?, ibu minta maaf ya?"
Terus ikhsan mengangguk-angguk. Tangisan dan teriakannya berhenti. Selang beberapa menit saya kira kasus itu selesai dan saya beranjak akan pergi, eh tak disangka ikhsan mulai berteriak-teriak dan nangis lagi katanya," aku masih marah sama ibu..."
Weh, saya tepok jidat kalau dah gini..
Dan biasanya saya akan duduk di dekat ikhsan menunggu teriakan dan tangisannya mereda. Diam dan tidak berkata apa-apa. Yang heran adalah mba yang momong ikhsan. Mungkin dia pikir kok saya tega mendiamkan ikhsan yang lagi teriak-teriak dan nangis histeris itu tanpa berbuat apa-apa.
Setelah agak reda tangisannya baru ikhsan saya peluk dan saya bisikkan di telinganya,"ibu sayang ikhsan..."
Kemudian ikhsan mengangguk-angguk dan berhenti deh tangisnya. Sudah itu bisa diajak maen-maen kayak dah lupa tadi barusan jadi rocker yang bikin berisik tetangga hehehe...

Hari ini saya coba browsing beberapa artikel yang membahas tantrum karena menurut persepsi saya ikhsan mengalaminya. Maksudnya biar ga salah dalam penanganannya :) Ini coba saya share rangkuman tentang tantrum.

ketika tantrum terjadi, maka yang sebaiknya dilakukan adalah:
* Memastikan segalanya aman. Jika Tantrum terjadi di muka umum,
pindahkan anak ke tempat yang aman untuknya melampiaskan emosi. Selama Tantrum di rumah maupun di luar ruma, jauhkan anak dari benda-benda, baik benda-benda yang membahayakan dirinya atau justru jika ia yang membahayakan keberadaan benda-benda tersebut. Atau jika selama Tantrum anak jadi menyakiti teman maupun orangtuanya sendiri, jauhkan anak dari temannya tersebut dan jauhkan diri Anda dari si anak
*Orangtua harus tetap tenang, berusaha menjaga emosinya sendiri agar tetap tenang. Jaga emosi jangan sampai memukul dan berteriak-teriak marah pada anak.
*Tidak mengacuhkan Tantrum anak (ignore). Selama Tantrum berlangsung, sebaiknya tidak membujuk-bujuk, tidak berargumen, tidak memberikan nasihat-nasihat moral agar anak menghentikan Tantrumnya, karena anak toh tidak akan menanggapi/mendengarkan. Usaha menghentikan Tantrum seperti itu malah biasanya seperti menyiram bensin dalam api, anak akan semakin lama Tantrumnya dan meningkat intensitasnya. Yang terbaik adalah membiarkannya. Tantrum justru lebih cepat berakhir jika orangtua tidak berusaha menghentikannnya dengan bujuk rayu atau paksaan.
*Jika perilaku Tantrum dari menit ke menit malahan bertambah buruk dan tidak selesai-selesai, selama anak tidak memukul-mukul Anda, peluk anak dengan rasa cinta. Tapi jika rasanya tidak bisa memeluk anak dengan cinta (karena Anda sendiri rasanya malu dan jengkel dengan kelakuan anak), minimal Anda duduk atau berdiri berada dekat dengannya. Selama melakukan hal inipun tidak perlu sambil menasihati atau complaint (dengan berkata: "kamu kok begitu sih nak, bikin mama-papa sedih"; "kamu kan sudah besar, jangan seperti anak kecil lagi dong"), kalau ingin mengatakan sesuatu, cukup misalnya dengan mengatakan "mama/papa sayang kamu", "mama ada di sini sampai kamu selesai". Yang penting di sini adalah memastikan bahwa anak merasa aman dan tahu bahwa orangtuanya ada dan tidak menolak (abandon) dia.

ketika tantrum sudah berlalu...,
*Saat Tantrum anak sudah berhenti, seberapapun parahnya ledakan emosi yang telah terjadi tersebut, janganlah diikuti dengan hukuman, nasihat-nasihat, teguran, maupun sindiran. Juga jangan diberikan hadiah apapun, dan anak tetap tidak boleh mendapatkan apa yang diinginkan (jika Tantrum terjadi karena menginginkan sesuatu).Dengan tetap tidak memberikan apa yang diinginkan si anak, orangtua akan terlihat konsisten dan anak akan belajar bahwa ia tidak bisa memanipulasi orangtuanya.
*Berikanlah rasa cinta dan rasa aman Anda kepada anak. Ajak anak, membaca buku atau bermain sepeda bersama. Tunjukkan kepada anak, sekalipun ia telah berbuat salah, sebagai orangtua Anda tetap mengasihinya.
*Setelah Tantrum berakhir, orangtua perlu mengevaluasi mengapa sampai terjadi Tantrum. Apakah benar-benar anak yang berbuat salah atau orangtua yang salah merespon perbuatan/keinginan anak? Atau karena anak merasa lelah, frustrasi, lapar,atau sakit? Berpikir ulang ini perlu, agar orangtua bisa mencegah Tantrum berikutnya.
*Jika anak yang dianggap salah, orangtua perlu berpikir untuk mengajarkan kepada anak nilai-nilai atau cara-cara baru agar anak tidak mengulangi kesalahannya. Kalau memang ingin mengajar dan memberi nasihat, jangan dilakukan setelah Tantrum berakhir, tapi lakukanlah ketika keadaan sedang tenang dan nyaman bagi orangtua dan anak. Waktu yang tenang dan nyaman adalah ketika Tantrum belum dimulai, bahkan ketika tidak ada tanda-tanda akan terjadi Tantrum. Saat orangtua dan anak sedang gembira, tidak merasa frustrasi, lelah dan lapar merupakan saat yang ideal.

nah, semoga informasi ini bermanfaat buat temen-temen kalau menghadapi anak kita yang mengalami tentrum..

Jumat, 13 Agustus 2010

5th anniversary


ah, ternyata waktu berlalu begitu cepat dan tanpa terasa saya memasuki tahun kelima pernikahan dengan mas. Tak terhitung rasa bahagia, susah, senang, cemburu dan sayang berputar dalam kehidupan kami. Rasanya komplit kebahagian kami dengan anak, rumah dan kecukupan rejeki yang diberikan Allah. Sujud syukur kami kepada Allah atas nikmat dan rahmat ini seraya kami panjatkan doa semoga pernikahan kami dikaruniai rasa kasih sayang diantara kami, anak-anak yang soleh solehah, kesehatan, keselamtan,kemampuan untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah, kecukupan rejeki,dan kemudahan urusan di dunia. Semoga Allah berkenan mengabulkan doa kami. amien...