Rabu, 30 Juni 2010

genap 3 taon



Tanggal 30 juni ini, ikhsan genap berusia 3 tahun. Kebetulan di rumah eyang ada mama rahma (kakak saya) dan naufal (anak dari mba ratna) lagi liburan di djogja. Tadi malam kami semua berkumpul dan berdoa untuk ikhsan. Semoga ikhsan diberi kesehatan, keselamatan, jadi anak yang soleh, pintar dan berbakti pada orang tua.
Dan setelah doa kami panjatkan, kemudian ikhsan meniup lilin ulang tahunnya. Heboh dan seru...

saya cuma pesen kue ultah yang kecil aja biar langsung habis. Ikhsan dan naufal dah keburu pengen makan kuenya ajah hehe. Oya, di ultah yang ketiga ini ikhsan dapat banyak kado dari saya dan mas, eyang, mama rahma, mas naufal dan tidak ketinggalan asisten saya di rumah-mba wahyu juga ikutan kasih kado.



senengnya ikhsan dapat kado banyak.. Walau cuma dirayain di rumah tapi tetep dapat kado banyak ya nang? hehe..

Kamis, 24 Juni 2010

come back home

Wah judulnya rada gaya ya? Tapi memang kami pulang ke rumah sendiri di Ngaglik karena selama 6 bulan terakhir ini kami tinggal di rumah eyang di condongcatur. Tepatnya sejak bulan januari 2010. Ternyata lama juga kami meninggalkan rumah Ngaglik sejak kami mulai tinggal disini akhir tahun 2007 lalu.
Tetangga yang melihat kami datang hari senin kemarin berkomentar pangling- heran lihat ikhsan yang sudah bertambah besar. Ya iyalah dah 3 tahun sih hehe..

Sejak bulan januari memang saya memutuskan untuk tinggal di condongcatur menemani eyang. Karena sejak eyang putri meninggal tahun 2000 lalu, eyang hanya tinggal seorang diri di rumah. Beliau tidak berkenan tinggal bersama anak-anaknya. Nah kebetulan di awal januari saya nginep di condongcatur dan tidak dinyana di malam harinya jam 12 malem eyang nggliyer dan terjatuh di kamar mandi. Dan parahnya saya ga mendengar suara gedebug itu. Eyang pun dengan sempoyongan bangun sendiri dan berjalan menuju kamar. Baru jam 4 pagi eyang membangunkan saya, kayaknya saking kerasa badannya sakit . Saya kaget banget dan untungnya si mas lagi ga dinas luar kota jadi bisa langsung nganter eyang ke UGD RS. Sampai disana eyang diperiksa. Tekanan darah 170/100 mm, dan bengkak di kaki sebelah kiri. Kata dokter mungkin sewaktu jatuh, tekanan darah eyang lebih tinggi dari itu. Karena kondisinya tidak terlalu parah, eyang diperbolehkan rawat jalan. Huff... lega rasanya
Karena alasan itu, akhirnya kami sepakat untuk merawat eyang di rumah condongcatur. Jadi kami tinggal di rumah eyang dan rumah Ngaglik suwung-kosong.

Di bulan Maret sebenarnya kondisi eyang udah ok banget. Tekanan darah normal dan bengkak di kaki sudah kempes. Tapi saya-nya yang malahan ga tega ninggalin eyang sendirian di rumah condongcatur. Mas sih setuju-setuju ajah kita tinggal di rumah eyang wong jarak ke kantornya cuma 2 km aja. Lha kalau jarak ke kantor saya hampir 9an km. Sedang kalau dari rumah Ngaglik jarak ke kantor saya cuma 2 km. Pokoknya kebalikan deh.

Tapi pertengahan bulan juni ini kami memutuskan balik ke rumah Ngaglik. Ceritanya asisten saya yang di rumah tanggal 22-25 juni ini akan ujian nasinal paket C. Kebetulan sejak ikut saya 2,5 tahun lalu, si mba wahyu ini saya ikutkan paket C (setara SMA) di Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) deket rumah eyang yang menyelenggarakan paket C. Nah ujiannya dilaksanakan di Ponpes Sunan Pandanaran yang deket dengan rumah kita di Ngaglik. Ujiannya siang hari,jadi saya harus mikir siapa yang bakal jaga ikhsan di rumah pas saya ngantor dan si mba wahyu ini ujian.
Akhirnya kami memutuskan balik ke rumah Ngaglik dengan pertimbangan:
-jarak tempat ujian lebih dekat dengan rumah Ngaglik & kantor saya. Jadi saya bisa anter jemput si mbak wahyu di sela-sela jam kantor
-si mas lagi dapet tugas ke bandung jadi ga bisa bagi-bagi tugas anter jemput si mbak wahyu
-eyang bersedia momong-njagain ikhsan selagi si mba wahyu ujian (walau di sore harinya eyang tetep ajah pulang ke condongcatur. Tetep ga mau nginep hiks..hiks..)

dan selama seminggu ini kami bakalan tinggal di rumah Ngaglik. Duh senengnya... ikhsan juga seneng banget karena setiap pagi bisa jalan-jalan ke sawah deket rumah. Rutinitas yang dulu selalu kami lakukan ketika tinggal di rumah Ngaglik. Sejuk, segar dan adem melihat hijaunya sawah yang membentang...

Rabu, 09 Juni 2010

ibu, aku ga mau ijo-ijo....

kata-kata itu yang selalu meluncur dari mulut ikhsan ketika mendapati menu makanannya ada sayuran. Akhir-akhir ini memang ikhsan agak susye banget makan sayuran. Setiap dia merasakan ada sayuran masuk ke mulutnya, nasinya langsung dilepeh.

sempat bingung juga, kenapa ya kebanyakan anak balita ga suka sayuran? padahal sejak ikhsan makan MPASI selalu saya perkenalkan sayuran. Di setiap menunya selalu ada sayuran. Tapi akhir-akhir ini ikhsan sering menolaknya. Di suapan-suapan awal biasanya ikhsan masih mau mengunyah dan menelan nasi plus sayurannya tapi selanjutnya dilepeh dan bilang,"ibu, aku ga mau ijo-ijo...."

rayuan maut saya pun kadang ga mempan untuk membujuk ikhsan meneruskan makan sayurannya. Kalau saya punya waktu dan mood, biasanya saya bikin cookies buat cemilan ikhsan yang saya isi sayuran. Nah sekarang-sekarang ini keknya si waktu dan mood saya ini kadang ga mau singgah di hati jadinya ya ga ada variasi makanan atau cemilan buat ikhsan. Maaf ya nang...

di awal-awal MPASI ikhsan, saya mulai memperkenalkan sayuran yang saya campur pada buburnya. Kemudian ketika ikhsan mulai makan nasi, sayurannya saya iris-iris tipis dan kecil seperti wortel, kentang dan bayam. Saya bikin sayur berkuah, atau saya campur dengan dadar telur atau perkedel. Nah di usia 1 taon dan 2 taonan, sayuran masih agak mudah masuk ke mulut ikhsan.
Sekarang ketika usia ikhsan hampir menginjak 3 taon, semakin susah saja sayuran bisa masuk. Walaupun saya sudah mencoba megiris sayuran tipis-tipis dan tidak memperlihatkan sayuran itu pada ikhsan serta langsung menyuapkannya tapi kadang ikhsan tetep melepeh sayuran itu.
dugaan saya sih, mungkin karena sekarang ikhsan sudah banyak mengenal aneka macam makanan dengan aneka rasa yang "lebih enak" ketimbang dulu ketika dia usia 1-2 taon, sehingga ketika merasakan sayuran yang langu atau tak ada rasanya dia menolak.

browsing di beberapa artikel tentang tips2 untuk anak yang ga doyan sayuran yang berhasil saya rangkum, bahwa:
- pengenalan sayuran harus dilakukan sejak balita karena jika anak sudah semakin besar mereka bisa menolak bahkan membuangnya.
- Pengenalan 1 jenis sayuran atau makanan bisa sampai 15 kali baru si anak mau. (weh.. lama banget ya?).
- Variasi sayuran juga harus dilakukan supaya anak tidak bosan.
- Mulai memberikan sayur perkenalan, seperti wortel yang diiris kecil-kecil
dan tipis atau kentang dipotong kecil-kecil lalu dicampur bakso daging/udang
atau sosis atau imasak dalam bentuk kecil dan halus. Bisa dibuat dengan
kuah/sop, bisa juga ditumis dengan margarin (bisa ditambah tahu/tempe iris).
Biasakan menu sayuran ini ada dalam menu makanan sehari-hari, karena wortel
dan kentang rasanya manis dan gurih, dan anak kecil biasanya suka.
kemudian,
- Sayuran seperti sawi putih bisa ditumis atau diberikan kuah santan. Agar
selalu diingat, sayuran sebaiknya diiris kecil dan halus (seperti mainan
sayur-sayuran) dan jangan dimasak terlalu matang. Atau tumislah kol/kembang
kol ditambah baso/sosis atau telur burung puyuh (apa saja makanan selainan
sayuran dapat ditambahkan, asalkan disukai anak).
- Jika anak sudah mulai suka sayuran iris, mulailah memberikan sayuran yang
hijau-hijau, karena biasanya sayuran hijau lebih pahit/langu buat anak
kecil. Sayuran itu bisa sayur bayam (yang dimasak bening atau tumis dengan
jagung manis), sayur daun singkong yang bisa ditumbuk atau diparut agak
halus dan ditumis/dimasak dengan santan, sayur kangkung yang diiris halus
dan ditumis dengan kecap manis ditambah daging cincang, dsb.
- Pada awalnya, biasanya saat melihat sayuran, anak-anak sudah emoh memakannya. Berikan sayuran di tengah-tengah makannya dan jangan langsung ditunjukkan kepada
anak. Sisipkan diantara suapan nasi dan lauknya.

yah, walaupun ikhsan sering melepeh sayuran, tapi saya tiap hari tetep memasakkan sayur buat ikhsan. Biar hanya sedikit ikhsan tetep harus makan sayuran, biar terbiasa. Saya juga ga bakal bosen masakin sayur buat ikhsan walo banyak yang terbuang. Dalam hati, saya tetap berkeyakinan kalau suatu saat saya pasti berhasil mengajak ikhsan senang makan sayuran dan makanan sehat non MSG...
semoga berhasil...